Sunday, February 4, 2018

Asia Overland, Menjelajah Segitiga Emas (The Golden Triangle) di Thailand, Myanmar dan Laos

Chiang Saen, gerbang masuk menuju kawasan Segitiga Emas


“Kita tidak pernah tahu tentang takdir sebuah pertemuan, jadi selalu bersikap ramah dan tersenyumlah setiap saat dalam perjalananmu." Seperti halnya pertemuan kami dengan July & Natalie, dua backpacker asal Germany yang bertemu saat perjalanan dari kota Chiang Rai menuju Chiang Saen. Karena memiliki tujuan yang sama yaitu Golden Triangle akhirnya kami saling berkenalan dan menjelajah kawasan segitiga emas dan Don Sao Laos bersama'. Selain bisa menambah teman juga bisa mempromosikan keindahan negeri Indonesia kepada orang asing dimana belum semua orang asing tahu akan potensi wisata negeri kita. Ini serius, bahkan mereka berdua tidak memasukan Indonesia dalam perjalanan trip ke Asean kali ini. Tapi setelah 'diracuni' kami, mereka pun mengatakan sangat tertarik dan suatu saat akan berkunjung ke Indonesia juga.

Kala itu hari sudah mulai siang ketika minivan yang kami tumpangi telah berhenti di sebuah pasar kecil yang ternyata merupakan akhir perjalanan kami dari kota. Tak seperti yang aku bayangkan sebelumnya, minivan ini hanya mengantarkan sampai persimpangan Distrik Chiang Saen tidak sampai titik segitiga emas Golden Triangle. Begitu turun, beberapa tuk-tuk langsung menawarkan jasa mereka untuk mengantarkan kami ke Tung Luang Chalerm Phrakiat dan Golden Triangle Park Transit Point yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari tempat persimpangan kawasan segi tiga emas itu berada. Sebelum memutuskan naik apa ke kawasan segi tiga emas itu, kami sepakat berjalan beberapa meter kearah tepian Sungai Mekong untuk menikmati pemandangan sungai ini sejenak.


Check out dari penginapan kami di City Home di Chiang Rai sebelum menuju Chiang Saen
Song Theaw dan bus umum di terminal Chiang Rai Thailand
Bus eksekutif dari kota Chiang Rai ke kota lain di Thailand

Angkutan umum dalam kota di Chiang Rai, Thailand
Angkutan umum minivan dari Chiang Rai menuju Chiang Saen
Sejak dahulu, sungai Mekong memiliki peranan penting bagi perkembangan peradaban manusia yang tinggal di aliran sungainya, termasuk daerah segitiga emas yang dikenal dengan The Golden Triangle yang menjadi tujuan kami hari ini yang merupakan sebuah daerah perbatasan tiga negara Thailand, Myanmar dan Laos yang dihubungkan oleh aliran sungai Mekong.
Dermaga perahu Chiang Saen di Thailand
Pemandangan sungai Mekong dan Laos di seberang sungai dari Chiang Saen Thailand.
 Melihat ada beberapa perahu yang berlabuh di dermaga ini membuat kami berlima turun mendekati dermaga tersebut ke salah satu anak buah kapal untuk bernegosiasi. Setelah tawar-menawar dilakukan nahkoda perahu memberikan harga penawaran terbaik 600 Bath untuk kami berlima dengan tujuan menuju Pulau Don Sao yang termasuk daerah administratif negara Laos dan menyusuri sungai Mekong hingga ke titik kawasan segi tiga emas.

One boat is 600 Bath, so per person is 120 Bath. Do you agree with the price?” Aku mengkonfirmasi kepada July dan Natalie mengenai harga yang ditawarkan Mr. Pat

Is it cheap?” Tanya mereka.

Yeah, as long as I know, if we take tour from The Golden Triangle, 300 Bath for each person. If we take tuk-tuk from here to The Golden Triangle, it’s about 150 to 200 Bath for one tuk-tuk, and we still need a boat to proceed to Don Sao.” Jawabku.

Okay, that’s the good deal.” Jawab mereka setuju.
Kam memulai perjalanan mengarungi Sungai Mekong dengan Perahu menuju kawasan Segitiga Emas

"Berjalanlah, semesta senantiasa akan mempertemukan kita dengan orang-orang baru. Karena Tuhan akan selalu punya cara untuk mempertemukan orang-orang yang memiliki langkah dan irama yang sama, bagaimanapun caranya, dimanapun, kapanpun bisa terjadi." Dan inilah kami bersama teman baru 2 backpacker dari Germany yang sedang bepetualang di Asean. Kami menyusuri sungai Mekong dan share cost patungan untuk transportasi menuju kawasan golden triangle tempat dimana perbatasan antara negara Myanmar, Thailand dan Laos berada. Kini di sebelah kiri kami negara Thailand, di sebelah kanan kami negara Laos. 
Berada di kawasan Segitiga Emas, perbatasan tiga negara Thailand, Laos dan Myanmar
 Bendera kebangsaan Thailand berwarna merah putih biru yang dipancangkan di buritan perahu milik Mr. Phat itu aku duga bukan sekedar ornamen, ada nilai semangat nasionalisme dibalik secarik kain yang terus menari ketika dibelai hembusan angin. Karena dapat kami duga perahu yang kami tumpangi ini setiap harinya melintasi 3 negara yaitu Myanmar, Thailand dan Laos yang berbatasan di kawasan The Golden Triangle, mengantarkan setiap penduduk lokal dan para pendatang yang hendak menyebrang menuju kawasan Zona economic exclusive di kawasan segi tiga emas ini. Tempat itulah yang akan kami tuju selanjutnya. 
Bendera kebangsaan Thailand di perahu milik Mr. Pat
 Perahu-perahu berbadan panjang yang bersandar di dermaga dekat imigrasi Chiang Saen Thailand bergoyang gemulai, diguncangi riak-riak air sungai Mekong yang mengalir melintasi 6 negara mulai dari Yunan China kemudian mengalir jauh melintasi negara Myanmar, Thailand, Laos, Cambodia dan berhilir di Vietnam. Di seberang sungai Mekong tempat kami berpijak itu adalah bagian teritorial negara Laos, tujuan kami berikutnya. 
Perahu kami yang hendak merapat ke daerah teritorial negara Laos
Kehidupan di tepi Sungai Mekong di kawasan Segitiga Emas

Foto ini diabadikan ketika kami berada di kawasan Golden Triangle (segi tiga emas) antara negara Thailand, Myanmar dan Laos. Pada foto peta tersebut kita dapat melihat jalur sungai Mekong diantara 4 negara yang berhulu dan mengalir dari Yunan China kemudian melintasi negara Myanmar, Thailand, Laos. Sejak dahulu sungai Mekong ini adalah jalur perdagangan internasional yang strategis khususnya negara' yang dilewati sungai Mekong lainnya seperti Cambodia dan negara Vietnam yang menjadi hilirnya.
Peta Sungai Mekong yang mengalir dari negara China hingga melewati kawasan segitiga emas Thailand, Myanmar dan Laos
Perahu yang hilir mudik membawa wisatawan menjelajah kawasan Segitiga Emas

Sempat terbesit dalam pikiranku bagaimana awal sejarahnya sebuah negeri dapat dibatasi dengan sebuah garis imaginer dalam sebuah gambar berupa peta untuk menjadi perbatasan negara. Hal ini terlintas ketika aku berdiri di kawasan Golden Triangle ini. Kini kakiku menjejak tanah Negeri Siam Thailand, jika pandanganku menoleh ke kiri disanalah Tanah Emas Myanmar. Dan jika aku menoleh ke kanan disanalah wilayah negara Laos. Bagaimana dengan kamu? Apa yang terlintas bagaimana dahulunya orang dimasa itu bisa membuat batas-batas wilayah? Sedangkan pada saat itu belum ada teknologi yang dapat memetakan suatu wilayah.

Mari kita berjalan kawan. Bertemu teman baru, menjelajah tempat baru dan berbaur dengan masyarakat setempat. Traveling bukan sekedar seberapa jauh, seberapa sering, seberapa banyak, seberapa hebat. Karena traveling adalah perjalanan masing-masing individu yang tidak bisa dinilai secara kasat mata. Karena tiap individu memiliki keterbatasan masing-masing dan ketertarikan masing-masing. 
Berjalann bersama teman baru di Chiang Saen menuju The Golden Triangle

"Never compare your journey with someone else. Your journey is your journey, not a competition." Namun sejatinya traveling dapat membuka mata kita dalam perspektif yang berbeda dari sudut pandang kita sebelumnya, memberikan pengalaman yang dapat membuka wawasan kita, meningkatkan rasa toleransi terhadap perbedaan, peka terhadap isu sosial dan lingkungan serta membuat pribadi kita lebih baik. 

"Selingan iklan"
Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina.
Telah terbit buku karya saya yang berjudul Overland. Penasaran bagaimana Trilogy buku ini? Baca Sinopsis lengkapnya disini : Buku Trilogy Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Sebuah memoar perjalanan jalur darat melintasi perbatasan 13 negara Asia Tenggara dan Daratan Cina.
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram @travelographers,  beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya.
* Tokopedia
* Shopee
* Bukalapak
Baca Artikel Tentang Thailand lainnya disini
           #Cross Border : Dari Kuala Lumpur Malaysia ke Hatyai Thailand Selatan

Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer 
twitter account @travelographers  and google plus account +shuTravelographer
and if you found the post useful or interesting please do share! :)


Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya
Salam Pejalan.

No comments:

Post a Comment

Ready To Explore? Let's go see and travel the world

Please do kindly subscribe to my travel blog, the place where i would share any of my travel enthusiasm there such as travel stories, travel articles and travel photos.