Thursday, April 27, 2023

15 Tips Penting Ketika Membawa Bayi Usia 0-2 Tahun Naik Pesawat Untuk Pertama Kalinya



Di masa sekarang ini transportasi udara menjadi alternatif paling cepat untuk bepergian, dengan naik pesawat kita bisa menghemat waktu perjalanan. Hal inipun juga berlaku ketika kita hendak bepergian untuk liburan bersama keluarga dan membawa serta sang buah hati. Bagi para orang tua baru seperti kami @travelographers umumnya akan khawatir terhadap kondisi balitanya ketika pertama kali naik pesawat. Ada beberapa kekhawatiran yang ditakuti oleh orang tua diantaranya takut anaknya terus menangis, terus berpikir apakah naik pesawat aman untuk bayi, apakah bayi bisa tidur apabila mendengar bising mesin pesawat, apakah tekanan udara ketika pesawat sedang diudara bisa mempengaruhi bayi dan beragam kekhawatiran lainnya. Tenang itu normal, hal ini pun kami alami juga.

Di artikel kali ini kami @travelographers ingin berbagi pengalaman tentang apa saja yang kamu harus persiapkan saat di dalam pesawat ketika kamu bepergian dengan membawa serta balita dengan usia kurang dibawah 2 tahun. Semoga artikel berikut bisa membuat kekhawatiranmu menjadi berkurang dan membuat kamu lebih fokus untuk mempersiapkan hal berikut agar perjalanan kamu dengan sang buah hati menjadi lebih menyenangkan. 




  



1. Serahkan Stroller ke Petugas

    Pada saat boarding maka semua penumpang akan dipesiapkan untuk naik. Umumnya maskapai penerbangan akan memberikan prioritas bagi penumpang yang membawa bayi untuk bisa naik terlebih dahulu. Sebagai informasi tidak semua maskapai penerbangan ya, karena untuk maskapai berbudget rendah umumnya mereka akan melayani urutan masuk penumpang berdasarkan zonasi tempat duduk yang sudah dibeli atau ditentukan sebelumnya. Kamu hanya bisa mendorong stoller hanya sampai depan pintu pesawat. Kemudian lipatlah dan berikan stroller tersebut kepada petugas agar bisa dimasukan ke bagasi. Kamu bisa mengambil stroller tersebut saat pesawat sudah mendarat di depan pintu pesawat yang sama di bandara tempat kamu mendarat.





2. Pilih tempat duduk dekat dengan Jendela atau Bassinet

Untuk ibu yang menyusui pilihlah tempat duduk yang dekat jendela agar lebih mendapatkan privasi untuk menyusui. Dan pastikan suami duduk di sebelahnya ya. Jadi pilih bangku dekat jendela untuk ibu dan bayi kemudian tempat duduk di tengah untuk ayah. Sedangkan bangku dekat lorong jika kondisi pesawat sedang penuh akan diisi oleh penumpang lain.

Untuk kamu yang membawa bayi dibawah 1 tahun bisa memanfaatkan pelayanan bassinet atau baby cot seat, namun umumnya hal ini hanya bisa didapatkan di penerbangan full service airlines seperti Garuda Indonesia, Singapore Airlines, KLM, Malaysia Airlines, Emirates, Qatar, Vietnam Airlines dan maskapai full service lainnya. Untuk maskapai berbudget rendah seperti AirAsia, Tiger, Scott, JetStar khususnya yang jarak pendek umumnya tidak memiliki fasilitas ini. Dengan adanya bassinet kamu dapat meletakan bayi yang sedang tidur di baby cot sehingga bayi pun bisa tidur lebih nyaman.







3. Gendong/Peluk Bayi

Untuk konfigurasi tempat duduknya apabila membawa bayi yang usianya kurang dari 2 tahun naik pesawat umumnya masih dipangku karena belum perlu membayar tiket secara penuh. Jika kamu tidak mendapatkan tempat duduk dengan bassinet maka peluklah bayi di sepanjang perjalanan, hal ini penting karena bayi merasa lebih nyaman dan tenang ketika berada di pelukan seorang ibu. Jika anak anda sudah lebih dari 1 tahun maka pangkulah dia dengan posisi duduk yang nyaman untuknya.




4. Mintalah Sabuk Pengaman Untuk Bayi

    Sebelum pesawat berlandas pastikan kamu sudah mendapatkan sabuk pengaman khusus bayi. Safety belt bayi/balita umumnya baru akan diberikan oleh pramugari atau pramugara ketika mereka sedang mendata penumpang. Jika mereka belum menyediakan jangan ragu untuk meminta.






5. Kenakan Sabuk Pengaman Ke Bayi

    Setelah mendapatkan sabuk pengaman dari pramugari maka langsung kenakan kepada bayi/balita anda. Jika kamu tidak tahu cara memakainya jangan ragu untuk bertanya kepada pramugari/pramugara karena umumnya mereka akan membantu kamu. Khususnya untuk maskapai penerbangan Eropa umumya mereka lebih ketat dalam hal prosedur keselamatan seperti ini, mereka tidak hanya membantu juga mengecek apakah kamu sudah memakai dengan benar dan mereka tidak segan untuk menegur apabila kamu tidak mengenakannya dengan benar. Hal yang berbeda ketika naik maskapai penerbangan Asean yang umumnya kurang begitu ketat dalam prosedur pemakaian sabuk pengaman ke bayi. Inilah yang kami alami sendiri ketika membandingkan maskapai penerbangan khususnya budget airlines atau full service dari Asean dengan full services maskapai dari Eropa.







6.  Perlukan Penutup Telinga Untuk Bayi?

Sebagian orang tua khawatir bahwa bayi/balitanya akan terganggu dengan suara bising dari mesin pesawat. Kita semua tahu bahwa setiap bayi dilahirkan dengan keunikan dan daya tahan tubuh yang berbeda. Namun secara umum sebenarnya tidak ada masalah jika tidak menggunakan penutup telinga karena bayi pun bisa beradaptasi dengan perubahan tekanan udara. Penutup telinga umumnya lebih berfungsi agar bayi tidak terganggu dengan kebisingan orang-orang di sekitar maupun bunyi mesin pesawat, hal ini cocok apabila bayi kamu sangat sensitif dengan suara sehingga bisa membuat tidurnya menajdi tidak nyeyak atau terbangun. Kesimpulannya menurut pengalaman kami yaitu apabila kamu memang membutuhkan  dan memiliki budget lebih bisa beli penutup telinga, kalau kami sih tidak punya dan tidak menggunakan.




7. Persiapkan Selimut

    Sebagai informasi apabila kami naik maskapai berbudget rendah mereka tidak menyediakan selimut, dan tidak semua maskapai penerbangan full service juga menyediakan selimut khususnya penerbangan jarak pendek. Oleh karena itu sebelum lepas landas pastikan kamu sudah menyediakan selimut untuk dikenakan anak anda khususnya yang masih bayi dengan usia dibawah 1 tahun. Hal ini penting untuk membuat bayi tetap nyaman dan tidak kedinginan di atas pesawat.







8. Beri Susu atau Makan Sebelum Lepas Landas

    Ketika pesawat sedang persiapan untuk lepas landas jika memungkinkan berilah susu baik yang formula maupun yang menyusui (ASI) agar kondisi anak menjadi lebih tenang. Bisa juga berilah asupan makanan seperti cemilan biskuit atau crakers khusus bayi agar sang buah hati dalam kondisi kenyang. Ketika sudah kenyang jika memungkinkan buatlah anak agar bisa tertidur agar sepanjang perjalanan di pesawat menjadi lebih tenang.



Untuk pemberian susu atau asi sesaat pesawat lepas landas itu penting sehingga bisa mengurangi dampak anak yang mungkin merasa sakit telinganya ketika terjadi perubahan tekanan udara. Dengan kondisi mulut mengunyah baik asi atau dot membuat mulut dan telinga terus bergerak sehingga lebih bagus adaptasinya untuk perubahan tekanan udara tersebut. Dengan demikian dijamin anak tidak rewel atau menangis keras saat pesawat sudah terbang.






9. Makanan di atas Pesawat

    Yang pelu kamu ketahui makanan pesawat belum cocok untuk anak dibawah 1 tahun (kecuali buah), jadi apabila kamu membawa balita kurang dari 1 tahun dan sudah mpasi pastikan kamu membawa bekal makanan favoritnya. Apabila anak kamu sudah diatas 1 tahun untuk beberapa makanan pesawat tertentu ada yang masih bisa diberi ke anak selama teksturnya lembut seperti mash potato, sayuran seperti brokoli atau nasi. Namun alangkah baiknya kamu juga sudah membawa bekal makanan yang anak sukai.






10. Persiapkan Tissue kering dan Basah

    Ketika anak anda minum susu atau makan maka pesiapkan juga tissue kering dan basah untuk membersihkan mulut dan tangan anak yang kotor. Tissue juga penting untuk dipersiapkan untuk antisipasi semisal anak gumuh atau muntah sehingga perlu segera dibersihkan.






11. Bawa mainan favorit anak

    Jika anak tidak mau tidur di sepanjang perjalanan maka kamu bisa mengeluarkan mainan atau buku favorit yang dimiliki anak agar sang buah hati memiliki kegiatan. Jika kamu lupa membawa mainan atau buku kamu dapat membuka majalah maskapai penerbangan dan menunjukan gambar-gambar menarik kepada sang anak. Atau ajaklah bermain sehingga anak bisa ceria hingga letih dan pada akhirnya menjadi mengantuk dan mau tidur. Jika memunginkan memberikan gadget seperti handphone adalah alternatif terakhir agar sang buah hati bisa diam dan tenang diatas pesawat ya,






12. Penggunaan gadget diatas pesawat

    Untuk sebagian anak sudah terbiasa memakai gadget agar anaknya bisa tenang. Jika tips nomer 7 tidak berhasil maka umumnya mau tidak mau orang tua akan meminjamkan handphonenya ke anak untuk memberikannya game atau tontonan video. Karena tidak diperbolehkan akses internet di atas pesawat (kalaupun ada wifi sangat mahal) maka persiapkan video-video offline yang sudah kamu download terlebih dahulu sehingga bisa diputar dengan kondisi handphone dalam kondisi flight mode.





13. Apa yang harus dilakukan ketika bayi menangis?

Dari pengalaman kami hal yang perlu kamu lakukan sebagai orang tua yaitu tetap tenang dan berusaha untuk mengendalikan situasi. Peluklah anak dan beri dia minum susu atau asi jika bayi haus atau lapar. Jika tidak bisa diam juga dan terus menangis coba alihkan dengan mengajak bermain. Jika terus menangis dan terlihat anak masih dalam kondisi mengantuk maka terus berikan pelukan yang hangat agar anak merasa nyaman dan bisa berhenti menangis.




Dari pengalaman kami @travelographers naik pesawat 1 hal yang perlu kamu jalankan yaitu berusaha untuk bermuka badak (tidak overthinking) dan jangan terlalu memikirkan kondisi sekitar yang mungkin mengintimidasi kamu dengan pandangan-pandangan sinis karena mungkin mereka terganggu dengan suara tangis bayi. Percayalah orang-orang yang terganggu umumnya kelompok yang kurang toleran atau belum mengerti bagaimana tantangan sebagai orang tua untuk mengurus bayi yang menangis, karena dari pengalaman kami untuk orang-orang tua atau sesama orang tua yang sudah memiliki anak mereka tidak akan merasa terganggu dan merasa hal yang wajar bahkan sebagian berusaha membantu menenangkan dengan menghibur anak atau menawarkan bantuan lainnya.






14. Kerjasama Orang Tua

Yang perlu kamu jalankan sebagai orang tua yaitu harus kompak dan berbagi peran ketika naik pesawat bersama anak bayi/ balita. Kerjasama sangat dibutuhkan untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain. Tugas utama sang ibu umumnya untuk mengurus anak khususnya yang masih menyusui sehingga sepanjang perjalanan anak akan berada di pangkuan sang ibu. Jika demikian sang ibu mungkin tidak bisa leluasa bergerak sehingga ketika makanan pesawat datang dan sang ibu kesulitan untuk makan atau minum maka sang suami harus siaga untuk membantu. Jika sang ibu pegal bisa saling bergantian untuk menggengong atau memangku bayi di atas pesawat.





15. Ketika pesawat hendak mendarat.

    Sebelum pesawat mendarat jika bayi tidak sedang tidur maka usahakan untuk memberikan asi atau susu agar bayi lebih tenang. Hal ini juga sama pentingnya dengan kondisi ketika pesawat sedang lepas landas. Dengan mulut bayi dibuat mengunyah baik asi, susu maupun makanan dapat mencegah sakit telinga pada bayi.






    Demikian 15 tips yang kami @travelographers rangkum dari pengalaman kami sendiri membawa putri kami Qiandra dan putra kami Kaivandra untuk terbang naik pesawat baik saat diajak liburan maupun pada saat diajak business trip ke sebuah kota atau negara dengan naik pesawat. Semoga informasi diatas bermanfaat bagi kamu khususnya orang tua baru yang hendak pertama kali mengajak sang buah hati naik pesawat.


Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer 
twitter account @travelographers  and tiktok @travelographers 
and if you found the post useful or interesting please do share! :)

Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya
Salam Pejalan.




1 comment:

  1. thank you bunda untuk sharing nya sangat bermanfaat

    ReplyDelete

Ready To Explore? Let's go see and travel the world

Please do kindly subscribe to my travel blog, the place where i would share any of my travel enthusiasm there such as travel stories, travel articles and travel photos.