Showing posts with label Travel Stories. Show all posts
Showing posts with label Travel Stories. Show all posts

Thursday, April 28, 2016

Salah Satu Perjalanan Yang Mengubah Hidup, Antara Ketep Pass Hingga Borobudur


Menikmati Keindahan Gunung Merapi Dari Air Terjung Kedung Kayang

        Keberanian untuk melakukan perjalanan backpacking tidak datang begitu saja, semua adalah sebuah proses panjang yang terbentuk dari sebuah pengalaman. Sebelum aku berani melakukan backpacking ke luar negeri bersama teman hingga menjelajah seorang diri di negeri orang ada proses untuk berani berpetualang di negeri sendiri terlebih dahulu untuk berani keluar dari zona nyaman hidup di kota sendiri. Semua dimulai dari mengikuti perjalanan bersama sebuah komunitas backpacker yang membuatku banyak belajar bagaimana merencanakan sebuah perjalanan dengan konsep budget terbatas dan sharing cost. Tapi kalau kamu punya budget lebih, kamu bisa traveling dengan lebih nyaman, dan menginap di hotel dekat tempat wisata yang kamu kunjungi dari Traveloka.
 Dalam komunitas tersebut aku dapat bertemu dengan orang-orang asing yang sebelumnya tak saling kenal hingga menjadi akrab layaknya sahabat dekat bahkan keluarga sendiri. Komunitas menjadi tempat menimba ilmu dan berbagi informasi mengenai traveling yang meliputi rekomendasi destinasi wisata sampai saling “meracuni” untuk tak pernah berhenti berpetualang mengunjungi tempat-tempat menarik lainnya. 

Tuesday, April 19, 2016

Asia Overland, Hopping Island ke Pulau Phi Phi Thailand Bersama Beyonce


Keindahan Maya Bay di Taman Nasional Phi Phi Krabi, Thailand
 Di dalam sebuah minivan yang membawa kami menuju ke dermaga di Phuket tempat kapal boat dan ferry bersandar aku sempat termenung karena rasanya hampir tak percaya kami memiliki kesempatan dalam hidup untuk dapat melihat secara langsung keindahan alam di pulau Koh Phi Phi. Sebuah taman nasional di Thailand bagian Selatan yang telah menjadi magnet kuat penarik jutaan pelancong dari berbagai penjuru dunia. Setelah beberapa hari perjalanan darat yang telah kami lakukan dari Singapore, Malaysia hingga ke Thailand, akhirnya kami telah tiba di tempat ini.
Hey you!, come here” Tak lama setelah aku bersama Bang Coy dan Bang Amin tiba di dermaga seseorang dari agen perjalanan memanggil. Kala itu kami sedang asyik mengamati keadaan dermaga yang sudah begitu ramai orang yang mau menyebrang ke pulau.
Me?” Tanyaku sembari menunjuk diriku sendiri
Yes, all of you

Tuesday, March 15, 2016

Mencari Mural dan Menjelajah Malam Yang Sepi di Nagore Square Penang



Salah Satu Mural di Nagore Square, Penang - Malaysia

          Sebagian besar orang yang datang ke Penang umumnya hanya mengunjungi Penang Street Arts dan mural-mural yang tersebar di tengah kota George Town saja, namun ternyata selain di pusat kota ada juga sebuah kawasan pertokoan yang bernama Nagore Square yang juga memiliki karya seni yang menarik untuk dilihat. Hal inilah yang baru kami ketahui ketika secara tidak sengaja melihat kawasan pertokoan ini yang begitu meriah dihiasi lampion berwarna merah saat dalam perjalanan menuju Gurney Drive di malam hari untuk berburu kuliner.
             Beruntung kami menginap di Tune Hotel yang memang lokasinya tidak jauh dengan Nagore Square. Dengan berjalan kaki dalam waktu sekitar 10 menit saja kamipun sampai di sederetan pertokoan ini. Posisi Nagore Square dapat diakses melalui Jalan Burma dan berjarak kurang lebih 1 kilometaran dari Komtar, salah satu bangunan tertinggi yang menjadi landmark Pulau Pinang. Kalau kamu mau kesini naik transportasi bus umum kalau tidak salah kamu bisa naik bus Rapid Penang bernomer 101 dari Komtar dan turun di sekitar Nagore Square.  

Sunday, March 13, 2016

Menjelajah Kota George Town Penang, Mencari Mural & Karya Seni Yang Berserakan


Salah Satu Mural Yang Populer di Kota George Town, Penang - Malaysia

 I love the feeling of being anonymous in a city i've never been before. Just like here in George Town Penang Malaysia. Salah satu hal yang patut untuk dilakukan ketika kamu berkunjung ke Penang tentu saja menjelajah kota tua George Town nya dan menyelami deretan bangunan tuanya. Tidak hanya itu di berbagai penjuru kota dengan mudah dapat kamu jumpai mural-mural yang penuh warna dan berjiwa seni yang tinggi yang menarik untuk dijelajahi.

Menjelajah kota tua Georgetown di Penang untuk mencari satu persatu gambar mural yang memiliki cita rasa seni yang berkelas ibarat seperti mengumpulkan satu persatu puzzle mengingat lokasinya tersebar di berbagai penjuru kota. Dengan paduan peta gratis yang bisa kita dapatkan di kantor informasi/ tourism information center atau rak-rak lobi hotel memudahkan kita untuk menjelajah kota tua secara independen. Setiap orang bisa menentukan sendiri jalur perjalannnya dan bagian mana yang hendak dijelajahi.

Thursday, March 10, 2016

Meluncur Dengan Kereta Cepat ETS Platinum Dari Butterworth Penang ke Kuala Lumpur, Malaysia



ETS Platinum Train, KTM Butterworth, Train, KTM, Kereta Api, Malaysia, Penang, Kuala Lumpur, Butterworth
Penampakan Kereta Cepat ETS Platinum di Malaysia

            Di sore hari yang cerah kami menanti kedatangan kereta ETS Platinum di stasiun Butterworth, sebuah kota yang menjadi salah satu pintu masuk menuju Pulau Pinang (Penang) yang menjadi destinasi wisata terpopuler di Malaysia setelah Kuala Lumpur.  Kami duduk memperhatikan layar informasi yang senantiasa memberitahukan kabar terkini tentang status dan jadwal kereta yang akan diberangkatkan dari stasiun ini. Kedatangan kami yang terlalu dini membuat kami harus menunggu cukup lama untuk menanti jadwal keberangkatan kereta untuk menuju ke kota Kuala Lumpur.
Walaupun dari Penang menuju kota Kuala Lumpur terdapat moda transpotasi pesawat terbang dengan waktu tempuh yang lebih singkat ataupun bus dengan harga tiket yang lebih murah namun bagi kami perjalanan dengan kereta api begitu menyenangkan. Senang rasanya untuk mencoba berbagai jenis kereta api di setiap negara atau kota yang kami kunjungi untuk mendapatkan sebuah pengalaman hidup. Terlebih lagi pada saat berangkat dari kota Kuala Lumpur kami sudah menjajal naik bus, jadi rasanya sangat disayangkan jika tidak mencoba moda transportasi kereta api.

Wednesday, March 9, 2016

Perjalanan Kilat Dengan Kereta Peluru Dari Guangzhou ke Shenzhen, China

fast train china, bullet train china, kereta cepat china, guangzhou, shenzhen
Salah Satu Type Kereta Cepat Yang Ada Di China (courtesy)

 Keretaku dengan nomor D7133 dengan tujuan ke kota Shenzhen telah tiba. Hal ini dapat kuketahui dari pengumuman di papan elektronik dan pengeras suara yang telah menyatakan kereta telah berada di peron. Semua penumpang yang awalnya diam di ruang tunggu mulai bergerak beriringan menuju peron, merangkak maju masuk ke dalam gerbong. Disanalah telah menanti sebuah kereta peluru berwarna putih dengan desain yang futuristik untuk membawa kami semua menuju kota Shenzhen yang berbatasan dengan Hong Kong.
Kereta yang dikenal dengan sebutan Hexiehao yang memiliki arti harmoni ini bermotif dua garis horizontal berwarna biru. Dengan memiliki teknologi Electric Multiple Unit kereta ini dirancang dapat memiliki kecepatan mencapai 250 kilometer perjamnya. Sebuah kecepatan yang luar biasa cepatnya untuk bisa memangkas waktu perjalanan darat.

Tuesday, March 1, 2016

Asia Overland, Menikmati Arsitektur Wat Chalong, Kuil Termegah di Phuket Thailand

Kompleks Wat Chalong, Phuket - Thailand
Setelah cukup lelah dalam perjalanan berkeliling Phuket dengan sepeda motor dan tiba di Kilometer 0 Phuket, langkahku terhenti di sebuah bangku taman di bawah pohon besar yang letaknya tepat di pelataran Patung Big Buddha. Aku terduduk mengistirahatkan tubuh sembari menikmati alunan musik tradisional yang dimainkan sebuah grup kesenian beranggotakan tujuh orang yang masing-masing memainkan alat musik tradisional yang berbeda. Mereka kompak mengenakan pakaian yang seragam berwarna merah dengan motif bunga-bunga yang dari kejauhan tampak seperti menggunakan batik.
Kami berencana pulang kembali ke Pantai Patong untuk menikmati senja setelah tujuan utama kami ke Big Buddha ini telah tercapai. Namun dalam perjalanan motor kami kembali menepi ketika melihat sebuah kuil besar yang tampak menarik untuk dikunjungi. Wat Chalong namanya. Kuil ini merupakan kuil Buddha terpenting di Phuket yang di dalamnya terdapat beberapa kuil dengan desain bangunan yang penuh ornament dan ukiran berwarna emas di antaranya Sala, Mondop, Ubosot, Viharn, Crematorium dan Chedi. Komplek kuil ini merupakan peninggalan masa lalu namun dari pengamatanku tampak beberapa bangunan baru yang sedang dibangun, begitu juga dengan taman yang sedang ditata untuk menambah keindahan komplek kuil ini.

Tuesday, February 23, 2016

Asia Overland, Petualangan Menuju View Point & Phuket Kilometer Nol dengan Sepeda Motor


Salah Satu Pemandangan Indah Yang Tersaji Di Tengah Perjalanan Keliling Phuket

Meski baru jam tujuh pagi, jalanan di sekitar Bangla Road masih ramai. Mataku menyapu jalanan tampak beberapa gerombolan orang yang baru kembali dari dunia malam di Jalan Bangla, ada yang masih tampak segar ada juga yang berjalan terhuyung-huyung sisa efek minuman yang mereka tenggak semalam serta ada juga yang memang hidup di dunia pagi yang baru memulai kehidupan kesehariannya. Kami segera berjalan menuju tempat penyewaan sepeda motor yang direkomendasikan pemilik hostel yang letaknya masih di deretan jalan yang sama.
Harga sewanya 200 Thailand Bath untuk perharinya yang dapat dipakai 24 jam namun belum termasuk pengisian bensin. Dengan meninggalkan paspor sebagai jaminan, kami dapat membawa motor ini untuk berkeliling Phuket. Karena kami bertiga jadinya kami menyewa dua motor dari tempat penyewaan tersebut. Amin memilih motor matik berwarna kuning sedangkan Coy memilih motor matik berwarna biru.
Starter mesin motor matik yang Amin kendarai dinyalakan, menyusul Coy yang juga ikut memanaskan mesin. Suara mesinnya menggema menggelitik gendang telingaku. Kami mulai melajukan motor menuju tempat pengisian bensin pinggir jalan yang direkomendasikan pemilik penyewaan sepeda motor. Dengan kondisi motor yang telah diisi bensin, motor kamipun siap membelah jalanan untuk melaju ke beberapa destinasi wisata di Phuket.

Thursday, February 18, 2016

Asia Overland, Sepenggal Cerita Di Jalan Bangla & Kulineran di Pasar Malam Phuket Thailand


bangla road, phuket, pantai patong, thailand, pasar malam phuket, phuket night market, kuliner di thailand
Beragam Menu Yang Tampak Lezat di Pasar Malam Phuket Namun Tidak Terjamin Kehalalannya.
Disaat lampu jalanan mulai terang benderang, disaat itulah kehidupan malam di Bangla Road dimulai. Jedag-jedug dentuman lagu dari berbagai aliran musik terdengar begitu meriah sesaat jalan tersebut ditutup untuk kendaraan dan disulap menjadi jalan khusus pejalan kaki dan pusat keramaian malam. Beberapa wanita dan waria dengan dandanan yang menor dan berbaju minim mulai berdiri di sepanjang jalan itu mempromosikan café, lounge dan tempat hiburan.
Kami menyeruak keramaian jalan itu untuk mencari makan malam. Beberapa pramuniaga pun ikut menawarkan kami untuk melihat pertunjukan penari waria dan wanita yang harganya tertera pada selembar kertas berlaminating yang berisi daftar harga yang mereka tawarkan. Dengan sopan kamipun berlalu tidak mengindahkan mereka dan lebih memilih menuju pasar malam untuk mencari makanan halal. Perut yang lapar, uang yang terbatas dan iman yang kuat (*eeeh,) adalah alasannya kami menolak tawaran tersebut.
Bangla Boxing Stadium, The Real Fight at nine PM, Tonight!, Tonight!, Tonight!”
“Bangla Boxing Stadium, The Real Fight at nine PM, Tonight!, Tonight!, Tonight!”

Wednesday, February 17, 2016

Asia Overland, Menginap di Crown Hostel Backpacker di Jalan Bangla, Phuket Thailand


Suasana Dalam Kamar Dormitory di Crown Hostel Backpacker Phuket
Ketika hari sudah mulai senja, kami bergegas menyusuri jalan Bangla hingga Jalan Sansabai tempat dimana ada beberapa hostel dengan budget yang murah berjejer disana. Tak jauh dari persimpangan jalan kami melihat papan nama Crown Hostel Backpacker disebelah kiri jalan. Lokasinya yang berada dilantai dua di sebuah ruko berwarna putih yang cukup sempit ini mengharuskan kami masuk meniti anak tangga yang terbuat dari kayu tanpa pegangan pada kedua sisinya di sebuah lorong yang sempit.
Hallo Sir.. Excuse me, do you have a room?” Ku hampiri seorang pria yang sedang berjaga di meja resepsionis.
For three person?” Pria itu balik bertanya. Di lantai dua kami disambut oleh pemilik hostel ini yang kebetulan sedang berjaga.
Yes. Three person. Dormitory room
You’re lucky.. Where do you from?”
“Indonesia” Ucap kami bangga.
Pak Peter namanya, setelah mengambil kunci yang ada di area resepsionis kami langsung diantarkannya menuju kamar di lantai 3. 

Tuesday, February 16, 2016

Asia Overland, Sebuah Pertemuan dan Senja di Pantai Patong Phuket, Thailand


phuket, thailand, patong beach, pantai patong, sunset, bus umum ke patong phuket, bus to patong beach
Senja di Pantai Patong, Phuket - Thailand
Tiba-tiba terdengar halus suara telpon genggam yang berdering berkali-kali. Ada sebuah pesan singkat yang masuk ke telpon genggam Coy. Diraihnya telpon genggam tersebut dari sakunya kemudian dibacanya.
Membaca pesan singkat itu, Coy tersenyum. “Bang Amin sudah sampai di Patong nih" Ucapnya.
“Bilang Coy bentar lagi kita sampai” Jawabku.
Kami segera bergegas mencari angkutan umum yang memiliki tujuan ke Pantai Patong. Tak jauh dari pasar ini di deretan pertokoan yang sama, tampak dua songthaew berwarna biru muda bergaris kuning dengan susunan tempat duduk menyerupai mobil omprengan bak terbuka di negeri kita. Kami hampiri songthaew tersebut sayangnya angkutan ini untuk tujuan ke Phuket – Chalong Bay. Ketika kami melengok kearah depan ada sebuah bus mercy tua berwarna biru muda berukuran sedang sedang parkir di pinggir jalan menunggu calon penumpangnya. Di kaca belakangnya terdapat tulisan beraksara Thailand disertai dengan terjemahannya yang tertuliskan Phuket Town – Patong Beach 25 - B.

Monday, February 15, 2016

Asia Overland, Perjalanan Menuju Pantai Patong Phuket, Thailand


Suasana Terminal Bus Phuket, Thailand
Sekitar pukul tiga sore kurang dua menit, bus telah bersandar ke terminal Phuket yang cukup padat disesaki bus-bus tingkat yang parkir di tempat ini. Kami segera bergegas berjalan mencari angkutan umum yang dapat membawa kami ke pantai Patong tempat dimana rekan kami Amin telah menunggu kami disana. Melihat kami sebagai pendatang dengan tas ransel dan berjalan kaki di trotoar jalan, beberapa tukang ojek motor tuk tuk beroda tiga berusaha menawarkan jasanya kepada kami untuk mengantarkan ketempat tujuan.
Where you come from”? Tanyanya dengan aksen Thailand yang kental.
“Indonesia” Ucap kami.
Where do you go “Patong Beach?” Ia lanjut bertanya dan menebak arah tujuan kami. 
How much?” Kami menghampirinya untuk bernegosiasi.

Friday, February 12, 2016

Asia Overland, Cerita Perjalanan Darat Dari Krabi Ke Phuket Thailand


Noppharat Thara Beach, Ao Nang Beach, Pantai, Sunset, Senja, Krabi, Thailand, Phuket, Backpacking, travel, south east asia
Cerita Perjalanan Dari Krabi Menuju Phuket, Thailand
       "Kob Kun Krab” Ucap kami kepada seorang bapak pengemudi songthaew berwarna merah yang mengantar kami ke terminal bus kecil di kota Krabi, berhenti tepat di depan dua buah mobil songthaew tua keluaran tahun 80an. Aku memperhatikan senyumnya yang mengantar kepergian kami melangkah menuju kedalam bus terminal. Dia membalas tatkala kami melambai-lambaikan tangan kearahnya dan berlalu pergi dengan perasaan yang bercampur aduk karena akan meninggalkan kota Krabi ini.
Aku menatap ke sekeliling suasananya begitu lengang tak tampak bus besar bersandar di terminal ini. Kami melangkahkan kaki menuju tempat pusat informasi untuk menanyakan jadwal keberangkatan bus ke Phuket sekaligus berteduh dari sengatan terik matahari di siang hari ini. Bangunannya relatif bagus, hanya saja tampak beberapa sudut plafon yang sudah mulai rusak karena termakan usia serta ada bagian tembok yang sudah mengelupas lapisan cat nya termakan cuaca.

Wednesday, December 30, 2015

Kuala Lumpur, 5 Tahun Yang Lalu dan Sekarang



Kota Kuala Lumpur di Pagi Hari

5 tahun lalu.
Di suatu sore aku melangkah mengikuti arus manusia, berjalan menyusuri jalan bawah tanah setibanya di stasiun LRT KLCC yang merupakan stasiun terdekat untuk mengunjungi twin tower yang menjadi kebanggaan Negeri Jiran. Setelah melewati barisan pertokoan yang memanjang di pusat perbelanjaan Suria KLCC yang berdiri di bawah Menara Kembar Petronas ini pandanganku langsung tertuju pada kemegahan dua menara yang menjulang tinggi dengan gagahnya. Ini adalah pertama kalinya aku menjejakan kaki di kota Kuala Lumpur Malaysia.
Aku terkesima memandang kemegahan menara hasil rancangan Adamson Associates Architects Kanada, bersama Cesar Pelli yang merupakan arsitek asal Amerika Serikat ini. Jika kuamati lebih detil desain interiornya secara tegas merefleksikan filosofi negara federasi Malaysia serta kultur seni dan budaya islam yang berakar kuat di negeri ini. Bagian luar bangunan terbuat dari kaca dan baja yang membungkus beton untuk memperkuat struktur bangunan yang memiliki tinggi 452 meter dan terdiri atas 88 lantai ini.

Wednesday, April 15, 2015

Asia Overland, Kulineran Di Pasar Muslim Krabi, Thailand

moslem in thailand, krabi, night market, street vendor, islam thailand, pasar malam, menu halal thailand
Salah Satu Penjaja Makanan Halal di Pasar Muslim Kota Krabi

“Coy Coy Coy.. minggir sebentar.” Ujarku sembari menepuk pundaknya beberapa kali untuk memintanya memberhentikan motor di tengah perjalanan kami menuju Pantai Ao Nang, Krabi.
“Kenapa bang?”
“Gw mampir ke pasar itu sebentar ya, penasaran gw rame bener pasarnya”


Entah mengapa, Setiap kali melihat pasar tradisional aku begitu tertarik untuk menyusup masuk dan menyelami kehidupan di dalamnya. Rasanya semua dimulai sejak kecil dimana orang tuaku sering mengajakku berbelanja di pasar tradisional yang membuatku memiliki ketertarikan yang besar akan pasar tradisional. Ditambah lagi ibuku yang juga berdagang di pasar tradisional dan aku sering menemainya. Dalam pandanganku pasar tradisional bukan hanya sekadar tempat jual beli semata, disini aku melihat denyut kehidupan suatu daerah dan interaksi yang hangat antar penjual dan pembeli penuh keakraban dan kekeluargan. Bisa sampai saling mengenal satu sama lain bahkan bisa sampai menjadi seperti saudara sendiri.

Sunday, April 12, 2015

Asia Overland, Mengejar Matahari di Pantai Noppharat Thara, Krabi

Noppharat Thara Beach, Ao Nang Beach, Pantai, Sunset, Senja, Krabi, Thailand, Phuket, Backpacking, travel, south east asia
Bersantai Menikmati Sunset di Pantai Noppharat Thara Krabi Yang memiliki Garis Pantai Yang Panjang
Jalan raya begitu lengang ketika kami memacu sepeda motor kami menuju pantai Ao Nang untuk menikmati senja di hari ini. Dalam perjalanan aku sudah membayangkan betapa asyiknya ditemani semilir angin laut yang menghembus sembari menikmati semburat matahari terbenam di pantai Ao Nang salah satu pantai yang populer untuk dikunjungi dikota ini. 20 kilometer jarak yang akan kami tempuh untuk mencapai pantai ini dari pusat kota.
Di kedua sisi jalan, sederetan bebatuan karst yang menjulang tinggi yang diselimuti kabut tipis menemani kami dalam sepanjang perjalanan. Indah sekali. Ini merupakan gugusan perbukitan yang kami lihat dari atas bukit Tiger Temple. Sempat sesekali berhenti untuk mengabadikan keindahan tebing karst tersebut, kamipun begitu menikmati perjalanan ini. Sampai akhirnya zngin laut yang bertiup menyebarkankan bau asin di udara pertanda kami sudah dekat dengan arah pantai, hal ini dibenarkan oleh beberapa petunjuk jalan menuju pantai yang tersebar di beberapa sudut untuk memudahkan navigasi kaum pendatang seperti kami.

Friday, April 10, 2015

Asia Overland, 1237 Anak Tangga menuju Tiger Cave di Krabi, Thailand

krabi, tiger caves, wat tham sua, karst, temple, thailand, phuket, asean, asia, south east asia, backpacking, travel
Kuil Tiger Cave di Puncak Bukit Krabi, Thailand

Pelan-pelan semburat awan gelap mulai mengelayuti langit Krabi, sesekali hujan rintik-rintik membasahi tubuh kami di tengah perjalanan menuju tempat tujuan awal kami yaitu Tiger Cave. Dari kejauhan tampak sebuah kuil berdiri megah di ujung tebing bebatuan karst yang menjulang tinggi di sekitar pepohonan. Suara mesin motor terus menderu melaju membelah jalan beraspal yang basah disiram hujan dari atas langit. Sesekali mobil besar mendahului kami dari sisi kanan dengan memberi kode suara klaskon.
Dengan biaya 20 Bath kami dipersilahkan masuk kedalam kawasan Tiger Cave. Tujuan kami tentunya menuju kuil yang ada di atas tebing yang telah sukses membuat kami penasaran sejak melihat dari kejauhan dalam perjalanan tadi. Disaat sedang mencari tangga menuju kuil tersebut, tak sengaja kami malah masuk ke dalam sebuah kuil yang di dalamnya terdapat patung harimau yang diletakan di bawah tebing yang menjadi asal nama tempat ini. Hingga kini kuil ini merupakan salah satu situs paling suci untuk agama Buddha yang ada di Provinsi Krabi.

Wednesday, April 8, 2015

Asia Overland, Air Terjun Huay To dan Taman Nasional Khao Phanombencha Krabi


Khao Phanombencha, huay to waterfall, krabi, phuket, thailand, travel, backpacking, air terjun
Air Terjun Huay To di Taman Nasional Khao Phanombencha, Krabi
Ku tatap matahari yang sudah meninggi. Matahari bersinar cerah di kota Krabi, memang pagi yang sempurna untuk mengawali petualangan kami hari ini. Dengan santai kami melangkah menyusuri trotoar di depan toko-toko yang berjejer di sepanjang jalan itu. Meskipun sudah cukup siang namun masih sedikit kendaraan yang berlalu lalang, tidak ada riuh kemacetan kendaraan bermotor yang meneriakan klaksonnya memekakan gendang telinga. Mungkin memang karena kota kecil suasananya memang sepi dan tenang seperti ini.
Kami berjalan menyusuri kota Krabi menuju tempat penyewaan motor yang telah kami temukan semalam. Dengan jaminan paspor dan biaya sewa sebesar 200 Bath atau setara dengan 60,000 Rupiah kami dapat menggunakan motor ini sehari penuh. Dengan sepeda motor inilah kami akan menjelajah Krabi, sebuah tempat yang terkendal dengan keindahan tebing karst nya. Aku memanaskan sepeda motor matik sambil berbicara dengan Coy yang sedang mengenakan helm catok berwarna putih di kepalanya. Petualangan pertama menjelajahi negeri gajah putih akan segera dimulai. Berbekal peta pinjaman dari tempat penyewaan sepeda motor kamipun melaju cepat membelah jalan beraspal yang sepi untuk menuju Tiger Cave sebagai destinasi tujuan kami.

Saturday, April 4, 2015

Asia Overland, Mencicipi Menu Halal di Pasar Malam Kota Krabi

moslem in thailand, krabi, night market, street vendor, islam thailand, pasar malam, menu halal thailand
Salah Satu Penjaja Makanan Halal di Pasar Malam Kota Krabi

Di suatu malam sesaat tiba di kota Krabi mata kami tertuju pada lapak-lapak penjaja makanan yang berjejer di pasar malam Jalan Maharaj 10 tepat di seberang penginapan kami yang bernama City Hotel. Kami melewati jalan setapak yang becek di sela-sela tenda biru yang reyot khas pedagang kaki lima. Di saat pertama kali kami sampai di pusat kota Krabi pasar ini tampak sepi, kini setelah sinar mentari berganti dengan sinar lampu merkuri suasananya berubah ramai dijejali puluhan pedagang menjajakan dagangannya. Kehidupan pasar malam telah dimulai yang didominasi makanan tradisional dan buah-buahan.
Pandanganku terhenti pada sebuah warung bertenda biru dengan latar berwarna hijau dengan tulisan halal. Sepertinya tempat ini sudah banyak dikunjungi para pelancong muslim terlihat dari penggalan kata disalah satu sudut tenda bertuliskan “Welcome and Enjoy With Us, Good Muslim Food Same Price As Thai People”. Batinku.

Thursday, April 2, 2015

Asia Overland, Transit di Kota Haadyai Thailand Selatan

haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai
Songthaew Yang Parkir di Salah Satu Sudut Kuil di Kota Hatyai, Thailand
Hampir satu jam waktu yang kami tempuh dari perbatasan Malaysia di Stasiun Padang Besar hingga sampai ke stasiun terakhir di kota Hatyai ini. Setibanya di stasiun ini aku melihat  puluhan pedagang asongan yang berpartisipasi dalam keramaian stasiun di tengah lalu lalang penumpang yang naik dan turun kereta. Hal ini benar-benar mengingatkanku akan nostalgia di stasiun kereta di Indonesia tahun 90an yang terdapat banyak pedagang asongan mangkal memadati peron stasiun.  
Kota tujuan berikutnya yang ingin kami tuju yaitu Krabi dan Phuket. Karena dua kota itu tidak dapat ditempuh dengan kereta api maka tidak ada pilihan lain selain mencari bus yang dapat mengantarkan kami ke kota itu. Sembari mencari letak keberadaan terminal bus kamipun mulai berjalan menyusuri kota Hatyai memanfaatkan waktu transit kami di kota ini.

Ready To Explore? Let's go see and travel the world

Please do kindly subscribe to my travel blog, the place where i would share any of my travel enthusiasm there such as travel stories, travel articles and travel photos.