Thursday, December 3, 2015

Foto-Foto Menara Kembar Petronas Dari Beberapa Sudut Kota Kuala Lumpur


twin tower, menara kembar petronas, klcc, kl, kuala lumpur, menara tertinggi dunia, menara kembar tertinggi, malaysia
Menara Kembar Petronas Dilihat dari KLCC Park

Di setiap kota di dunia pasti ada bangunan ikonik yang senantiasa menjadi magnet kuat untuk dikunjungi baik oleh penduduk setempat maupun para wisatawan. Sebut saja jika kita ke Singapura umumnya semua orang hendak berfoto dengan latar belakang gedung Marina Sand Bay yang memiliki desain arsitektur yang unik dan futuristik, jika kita ke Macau semua orang pasti hendak berfoto di depan reruntuhan gereja St. Paul, jika kita ke Shanghai maka semua orang pasti hendak berfoto di depan Oriental Pearl TV Tower sedangkan jika kita ke kota Kuala Lumpur maka tentu saja salah satu bangunan ikonik yang tentu sayang untuk dilewatkan adalah Menara Kembar Petronas.
 Menara yang memiliki ketinggian 452 meter dan terdiri atas 88 lantai ini dapat dilihat berbagai penjuru kota mengingat bangunan ini adalah termasuk dalam bangunan tertinggi di dunia dan hingga kini masih tercatat sebagai bangunan kembar tertinggi di dunia. Arsitekturnya yang memiliki desain berbentuk geometris menyerupai Rub el Hizb ini menggambarkan kultur seni dan budaya islam yang mengakar kuat di negeri ini. Karena kemegahan dan keindahan bangunan inilah yang membuat banyak orang terpesona dengan menara kembar yang terletak di kawasan pusat kota Kuala Lumpur ini.
Berikut foto-foto yang saya abadikan dari beberapa sudut kota dimana saya dapat melihat dan mengagumi keindahan Menara Kembar Petronas ini.

Wednesday, December 2, 2015

Berkeliling Kuala Lumpur Dengan Bus Tingkat Wisata Hop On Hop Off



KL Hop On Hop Off Bus, Bus Tingkat Wisata, Double Decker bus, kuala lumpur, malaysia, backpacker malaysia
Bus KL Hop On Hop Off Yang Sedang Melewati Kawasan Chowkit

            “Bro tanya dong!, Kalo cuma punya waktu 1 hari di Kuala Lumpur enaknya kemana aja ya?. Pengennya sih keliling ke semua tempat terkenalnya di kota KL. Oh iya tapi yang transportasinya gampang ya soalnya gw gak jago baca peta, gak bisa bahasa inggris sama takut nyasar kalo disuruh naik transportasi umum!. Dan satu lagi yang ramah sama keluarga ya bro, karena bawa orang tua sama anak-anak kecil nih!”
            Itu salah satu kompilasi dari puluhan pertanyaan yang sering saya terima dari teman-teman yang hendak berkunjung ke kota Kuala Lumpur tapi pengen yang “gampang”. Ya kata “gampang” pun subjektif banget tergantung untuk masing-masing individu yang punya standar mudah dan sulit ketika berkunjung ke negeri orang. Kalo sudah sampai ke level ini saya biasanya selain memberi gambaran umum transportasi umum di kota Kuala Lumpur yang terintegrasi dan nyaman mulai dari LRT, Komuter KTM, Monorel, Rapid KL bus hingga bus Go KL gratisan yang sebenarnya bisa mengakses berbagai tempat menarik di kota KL tentu saja saya kasih saran paling “gampang” untuk coba keliling kota dengan bus tingkat wisata Hop On dan Hop Off yang memiliki rute hampir ke semua spot terkenal di ibu kota. Kenapa? Karena tinggal bayar, duduk di bus terus diajak keliling kota deh ngga perlu takut repot.

Mengintip Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia

SIKL, sekolah indonesia kuala lumpur, kbri, kuala lumpur, malaysia, putra, sd, smp, sma, tk, sekolah di malaysia
Upacara Bendera di Hari Senin Pagi di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur
“Indonesia tanah airku. Tanah tumpah darahku. Disanalah aku berdiri. Jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku. Bangsa dan Tanah Airku. Marilah kita berseru. Indonesia bersatu.”
Ketika kaki ku melangkah menuju stasiun KTM Komuter Putra terdengar suara anak-anak kecil yang sedang menyanyikan lirik lagu Indonesia Raya dengan lantang. Perpaduan berbagai suara sopran, alto, tenor dan bass mengalun dengan harmonis di tanah Negeri Jiran kota Kuala Lumpur. Aku tidak sedang bermimpi sedang mendengarkan lagu kebanggaan negera kita berkumandang di negara Malaysia ini, karena penasaran akupun menyempatkan diri untuk menghampiri sebuah bangunan berwarna putih tempat dimana suara nyanyian itu berasal. 
Dari celah pagar yang membentengi aku mengintip apa yang terjadi di dalam bangunan itu. Secara mengejutkan aku melihat barisan anak-anak sekolah berseragam putih merah, putih biru dan putih abu-abu memenuhi area lapangan tempat dimana upacara bendera dilangsungkan. Melihat hal itu akupun menjadi lebih penasaran untuk mencari info lebih dalam agar bisa lebih mengenal bangunan bewarna krem yang ternyata adalah Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. 

Tuesday, December 1, 2015

11 Minuman Dingin Yang Ngetop di Malaysia, Pernah Nyobain?



kuliner malaysia, cuisine, ABC, Ais Milo, Ais Teh Tarik, Air Mata Kucing, Pop The Soda, Tembikai, Asam Boi, Lay Chee kang, Ais Jagung, Chendul Penang
ABC, Salah Satu Minuman Dingin Favorit di Malaysia
Di setiap negara atau daerah selain memiliki kuliner makanan yang beragam tentunya juga memiliki beragam pilihan minuman yang dapat kamu nikmati untuk melengkapi petualangan kuliner kamu. Jika kamu sedang berkunjung ke Malaysia berikut rangkuman 11 minuman yang segar pilihan saya untuk kamu coba.

1.   Air Mata Kucing
Saya belum bisa membayangkan berapa banyak air mata kucing yang patah hati yang harus dikumpulkan supaya bisa jadi minuman bernama air mata kucing ini. Tentunya saya berharap kamu yang membaca kalimat tadi tidak langsung percaya perkataan saya bahwa es air mata kucing ini benar-benar dibuat dari hasil rintihan dan tangisan kucing-kucing galau karena minuman segar yang terasa manis ini dibuat dari ramuan lo han kuo, buah lengkeng serta di beberapa penjual diberi tambahan irisan kelapa laut yang menambah kenikmatan es air mata kucing. Es air mata kucing favorit saya yaitu yang dijual di daerah Petaling Street tak jauh dari Pasar Seni, atau kamu bisa juga beli di kedai cabangnya yang berada di Mega Mall Mid Valley.

Sepotong Senja Di Bandara Kuala Lumpur International Airport 2


Air Asia, Kuala Lumpur International Airport 2, KLIA 2, Sunset at Airport, Senja di Bandara, Dawn
Senja di Bandara KLIA2, Malaysia

Menikmati senja yang cantik tidak harus selalu dari tepi pantai maupun puncak gunung, cobalah tatap langit sore dimanapun kita berada karena akan memberikanmu ketenangan hati dan mendamaikan jiwa. Di suatu sore ketika hendak bertolak dari Kuala Lumpur menuju Jakarta langkahku terhenti sesaat ketika melihat langit senja di atas Bandara Kuala Lumpur International Airport 2 yang begitu berwarna. Mengingat jadwal penerbanganku masih cukup lama akupun berjalan ke arah balkon terbuka yang menghadap ke arah barat agar bisa menikmati senja itu.
Di balkon itu terlihat beberapa orang yang sedang menikmati langit senja. Sebagian darinya mungkin sedang menghabiskan waktu sambil menunggu jadwal terbang sebagian lainnya sambil merokok di smoking area yang letaknya masih di sekitar balkon yang sama. Disisi lain sebagian besar orang lainnya tak acuh terhadap langit senja ini. Ada yang berlari atau berjalan cepat mengejar jadwal penerbangan mereka atau memilih duduk di dalam bandara yang dingin dengan penyejuk udara. Namun karena memang hidup itu sebuah pilihan maka semua kembali lagi ke pilihan masing-masing

Pemandangan Dari Balik Jendela Pesawat, Penerbangan Dari Bandung Menuju Kuala Lumpur


Senja, Sunset From Airplane, Air Asia, Purwakarta, Gunung Lembu, Jatiluhur
Pemandangan Dari Balik Jendela Pesawat Air Asia Menuju Kuala Lumpur

Setiap ada yang bertanya dimana tempat duduk favoritku setiap kali naik pesawat tentu akan aku jawab duduk di bagian dekat jendela agar bisa melihat pemandangan indah yang tersaji di sepanjang perjalanan. Jika penerbangan di pagi hari biasanya aku akan meminta atau memesan kursi yang menghadap ke sebelah timur agar bisa menikmati matahari terbit. Jika aku melakukan penerbangan di sore hari biasanya aku akan meminta atau memesan kursi yang menghadap ke barat agar bisa menikmati matahari terbenam.

Seperti yang sudah kita tahu rasanya hampir semua maskapai penerbangan telah menyediakan fitur pemesanan tempat duduk atau reserve seat baik yang dapat dibeli maupun gratis yang dapat dipilih saat pemesanan tiket atau check in di bandara. Namun di sebuah sore yang cerah berawan aku bertolak dari kota Bandung untuk menuju Kuala Lumpur tanpa memesan kursi yang posisinya dekat jendela dengan pertimbangan pada saat itu aku melakukan perjalanan seorang diri serta ingin menghemat biaya dengan tidak membeli kursi pesanan. Namun yang namanya jodoh tetap bertemu rasanya memang benar adanya karena ketika melakukan check in di bandara dan kartu boarding pass telah kuterima tertera nomor kursi yang mengindikasikan posisi tempat duduk yang kudapatkan di dekat jendela.

Tuesday, September 15, 2015

Ketika Negeri Jiran Diselimuti Kabut Asap



kabut asap, smoke haze, sumatera, kuala lumpur, putrajaya, malaysia, jerebu
Kabut Asap Menyelimuti Kota Kuala Lumpur, Malaysia

Negeri Jiran berkabut. Kabut tebal masih saja menghiasi dengan penuhnya sejak beberapa hari kemarin, bak segerombolan awan yang terus menyelimuti suasana pagi ini. Cahaya mentari pagi yang biasanya terang benderang tidak mampu menembus kabut tebal yang menggantung di angkasa. Menyelimuti hutan beton pencakar langit yang tumbuh dengan tinggi yang tak beraturan, menutupi setiap jengkal langit di langit Kuala Lumpur. Dalam sekejap masa kabut putih tebal tersebut menyebar ke segala penjuru menutup pandang segala penglihatan. Ketika indera penciumanku kembali menghirup udara pagi ini sayangnya kabut ini masih sama dengan yang kemarin, kabut asap beracun dari kebakaran hutan yang kerap dituai setiap tahunnya yang berasal dari negeri seberang bukan kabut udara pagi yang segar dan banyak mengandung oksigen.

Pagi ini aku memulai hari dengan seperti biasanya. Tepat pukul 07.30 pagi aku sudah membuka pintu apartement untuk segera pergi ke tempat proyek ku yang kini di daerah Putrajaya, sebuah wilayah persekutuan yang menjadi kota pusat pemerintahan negara Malaysia.

“Semoga hari ini kabut asapnya berkurang.” Do’a ku dalam hati dengan sangat penuh harap seraya melangkahkan kaki keluar apartement.

Wednesday, April 15, 2015

Asia Overland, Kulineran Di Pasar Muslim Krabi, Thailand

moslem in thailand, krabi, night market, street vendor, islam thailand, pasar malam, menu halal thailand
Salah Satu Penjaja Makanan Halal di Pasar Muslim Kota Krabi

“Coy Coy Coy.. minggir sebentar.” Ujarku sembari menepuk pundaknya beberapa kali untuk memintanya memberhentikan motor di tengah perjalanan kami menuju Pantai Ao Nang, Krabi.
“Kenapa bang?”
“Gw mampir ke pasar itu sebentar ya, penasaran gw rame bener pasarnya”


Entah mengapa, Setiap kali melihat pasar tradisional aku begitu tertarik untuk menyusup masuk dan menyelami kehidupan di dalamnya. Rasanya semua dimulai sejak kecil dimana orang tuaku sering mengajakku berbelanja di pasar tradisional yang membuatku memiliki ketertarikan yang besar akan pasar tradisional. Ditambah lagi ibuku yang juga berdagang di pasar tradisional dan aku sering menemainya. Dalam pandanganku pasar tradisional bukan hanya sekadar tempat jual beli semata, disini aku melihat denyut kehidupan suatu daerah dan interaksi yang hangat antar penjual dan pembeli penuh keakraban dan kekeluargan. Bisa sampai saling mengenal satu sama lain bahkan bisa sampai menjadi seperti saudara sendiri.

Sunday, April 12, 2015

Asia Overland, Mengejar Matahari di Pantai Noppharat Thara, Krabi

Noppharat Thara Beach, Ao Nang Beach, Pantai, Sunset, Senja, Krabi, Thailand, Phuket, Backpacking, travel, south east asia
Bersantai Menikmati Sunset di Pantai Noppharat Thara Krabi Yang memiliki Garis Pantai Yang Panjang
Jalan raya begitu lengang ketika kami memacu sepeda motor kami menuju pantai Ao Nang untuk menikmati senja di hari ini. Dalam perjalanan aku sudah membayangkan betapa asyiknya ditemani semilir angin laut yang menghembus sembari menikmati semburat matahari terbenam di pantai Ao Nang salah satu pantai yang populer untuk dikunjungi dikota ini. 20 kilometer jarak yang akan kami tempuh untuk mencapai pantai ini dari pusat kota.
Di kedua sisi jalan, sederetan bebatuan karst yang menjulang tinggi yang diselimuti kabut tipis menemani kami dalam sepanjang perjalanan. Indah sekali. Ini merupakan gugusan perbukitan yang kami lihat dari atas bukit Tiger Temple. Sempat sesekali berhenti untuk mengabadikan keindahan tebing karst tersebut, kamipun begitu menikmati perjalanan ini. Sampai akhirnya zngin laut yang bertiup menyebarkankan bau asin di udara pertanda kami sudah dekat dengan arah pantai, hal ini dibenarkan oleh beberapa petunjuk jalan menuju pantai yang tersebar di beberapa sudut untuk memudahkan navigasi kaum pendatang seperti kami.

Friday, April 10, 2015

Asia Overland, 1237 Anak Tangga menuju Tiger Cave di Krabi, Thailand

krabi, tiger caves, wat tham sua, karst, temple, thailand, phuket, asean, asia, south east asia, backpacking, travel
Kuil Tiger Cave di Puncak Bukit Krabi, Thailand

Pelan-pelan semburat awan gelap mulai mengelayuti langit Krabi, sesekali hujan rintik-rintik membasahi tubuh kami di tengah perjalanan menuju tempat tujuan awal kami yaitu Tiger Cave. Dari kejauhan tampak sebuah kuil berdiri megah di ujung tebing bebatuan karst yang menjulang tinggi di sekitar pepohonan. Suara mesin motor terus menderu melaju membelah jalan beraspal yang basah disiram hujan dari atas langit. Sesekali mobil besar mendahului kami dari sisi kanan dengan memberi kode suara klaskon.
Dengan biaya 20 Bath kami dipersilahkan masuk kedalam kawasan Tiger Cave. Tujuan kami tentunya menuju kuil yang ada di atas tebing yang telah sukses membuat kami penasaran sejak melihat dari kejauhan dalam perjalanan tadi. Disaat sedang mencari tangga menuju kuil tersebut, tak sengaja kami malah masuk ke dalam sebuah kuil yang di dalamnya terdapat patung harimau yang diletakan di bawah tebing yang menjadi asal nama tempat ini. Hingga kini kuil ini merupakan salah satu situs paling suci untuk agama Buddha yang ada di Provinsi Krabi.

Wednesday, April 8, 2015

Asia Overland, Air Terjun Huay To dan Taman Nasional Khao Phanombencha Krabi


Khao Phanombencha, huay to waterfall, krabi, phuket, thailand, travel, backpacking, air terjun
Air Terjun Huay To di Taman Nasional Khao Phanombencha, Krabi
Ku tatap matahari yang sudah meninggi. Matahari bersinar cerah di kota Krabi, memang pagi yang sempurna untuk mengawali petualangan kami hari ini. Dengan santai kami melangkah menyusuri trotoar di depan toko-toko yang berjejer di sepanjang jalan itu. Meskipun sudah cukup siang namun masih sedikit kendaraan yang berlalu lalang, tidak ada riuh kemacetan kendaraan bermotor yang meneriakan klaksonnya memekakan gendang telinga. Mungkin memang karena kota kecil suasananya memang sepi dan tenang seperti ini.
Kami berjalan menyusuri kota Krabi menuju tempat penyewaan motor yang telah kami temukan semalam. Dengan jaminan paspor dan biaya sewa sebesar 200 Bath atau setara dengan 60,000 Rupiah kami dapat menggunakan motor ini sehari penuh. Dengan sepeda motor inilah kami akan menjelajah Krabi, sebuah tempat yang terkendal dengan keindahan tebing karst nya. Aku memanaskan sepeda motor matik sambil berbicara dengan Coy yang sedang mengenakan helm catok berwarna putih di kepalanya. Petualangan pertama menjelajahi negeri gajah putih akan segera dimulai. Berbekal peta pinjaman dari tempat penyewaan sepeda motor kamipun melaju cepat membelah jalan beraspal yang sepi untuk menuju Tiger Cave sebagai destinasi tujuan kami.

Saturday, April 4, 2015

Asia Overland, Mencicipi Menu Halal di Pasar Malam Kota Krabi

moslem in thailand, krabi, night market, street vendor, islam thailand, pasar malam, menu halal thailand
Salah Satu Penjaja Makanan Halal di Pasar Malam Kota Krabi

Di suatu malam sesaat tiba di kota Krabi mata kami tertuju pada lapak-lapak penjaja makanan yang berjejer di pasar malam Jalan Maharaj 10 tepat di seberang penginapan kami yang bernama City Hotel. Kami melewati jalan setapak yang becek di sela-sela tenda biru yang reyot khas pedagang kaki lima. Di saat pertama kali kami sampai di pusat kota Krabi pasar ini tampak sepi, kini setelah sinar mentari berganti dengan sinar lampu merkuri suasananya berubah ramai dijejali puluhan pedagang menjajakan dagangannya. Kehidupan pasar malam telah dimulai yang didominasi makanan tradisional dan buah-buahan.
Pandanganku terhenti pada sebuah warung bertenda biru dengan latar berwarna hijau dengan tulisan halal. Sepertinya tempat ini sudah banyak dikunjungi para pelancong muslim terlihat dari penggalan kata disalah satu sudut tenda bertuliskan “Welcome and Enjoy With Us, Good Muslim Food Same Price As Thai People”. Batinku.

Thursday, April 2, 2015

Asia Overland, Transit di Kota Haadyai Thailand Selatan

haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai
Songthaew Yang Parkir di Salah Satu Sudut Kuil di Kota Hatyai, Thailand
Hampir satu jam waktu yang kami tempuh dari perbatasan Malaysia di Stasiun Padang Besar hingga sampai ke stasiun terakhir di kota Hatyai ini. Setibanya di stasiun ini aku melihat  puluhan pedagang asongan yang berpartisipasi dalam keramaian stasiun di tengah lalu lalang penumpang yang naik dan turun kereta. Hal ini benar-benar mengingatkanku akan nostalgia di stasiun kereta di Indonesia tahun 90an yang terdapat banyak pedagang asongan mangkal memadati peron stasiun.  
Kota tujuan berikutnya yang ingin kami tuju yaitu Krabi dan Phuket. Karena dua kota itu tidak dapat ditempuh dengan kereta api maka tidak ada pilihan lain selain mencari bus yang dapat mengantarkan kami ke kota itu. Sembari mencari letak keberadaan terminal bus kamipun mulai berjalan menyusuri kota Hatyai memanfaatkan waktu transit kami di kota ini.

Wednesday, April 1, 2015

Asia Overland, #CrossBorder : Dari Kuala Lumpur Malaysia ke Hatyai Thailand Selatan


haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai, stasiun padang besar, cross border malaysia thailand
Stasiun Kereta Padang Besar Yang Menjadi Perbatasan Antara Negara Malaysia dan Thailand
Di atas rangkaian jalur besi yang menghubungkan kota-kota di Malaysia, Kereta Senandung Lengkawi tampak siap untuk melaju meninggalkan keramaian pusat kota Kuala Lumpur. Bunyi pluit panjang dari salah satu pertugas stasiun KL Sentral melengking pertanda kereta segera berangkat. Dalam perjalanan ini aku bersama teman seperjalananku Coy akan melakukan perjalanan darat dari Kuala Lumpur Ke Hatyai dengan kereta api, sebuah perjalanan yang akan memberikan kami pengalaman baru melintasi perbatasan negara Malaysia dengan Thailand untuk pertama kalinya. Karena kami mengambil pemberangkatan malam hari, tak lama kereta telah berjalan dan lampu kabin dalam gerbong telah meredup tentunya kami manfaatkann untuk beristirahat.
Di pagi hari berikutnya kereta ini berhenti di sebuah stasiun kecil, hampir semua orang penumpang mulai turun di sebuah stasiun yang bernama Stesen Padang Besar. Dalam ketidaktahuan kami yang masih duduk didalam gerbong, seseorang menghampiri kami.
“Coop Coop”, Dia berseru. Tangan kanannya memperagakan stempel yang ditempel pada sebuah buku ditangan kirinya.

Wednesday, March 18, 2015

Punya waktu 6 Jam Transit di Bandara KLIA Malaysia? Mampir Ke Putrajaya Saja!

putrajaya, malaysia, kuala lumpur, bandar taman, bandar bestari, putrajaya sentral, jembatan seri wawasan
Jembatan Seri Wawasan di Putrajaya, Malaysia
    Dengan semakin maraknya penerbangan promo keluar negeri yang diberikan beberapa maskapai penerbangan berbudget rendah tentunya semakin banyak orang yang mulai bisa merajut mimpi mengunjungi negeri-negeri lain. Tak sedikit orang demi mendapatkan harga tiket yang murah memaksa mereka untuk memiliki waktu transit yang cukup panjang di bandara Kuala Lumpur International Airport atau Kuala Lumpur International Airport 2 khususnya pesawat lanjutan ke destinasi lain khususnya dengan maskapai penerbangan Air Asia X yang melayani tujuan ke Asia Timur seperti China, Hongkong, Macau, Taiwan, Jepang, Korea, India serta maskapai lain dengan tujuan ke Eropa maupun Middle East.
Di waktu transit tersebut ada sebagian penumpang yang memilih untuk menunggu di bandara KLIA yang terkenal luas dan besar itu. Sebagian memilih untuk berbelanja di pusat perbelanjaan yang ada di dalam bandara KLIA. Sebagian orang memilih untuk jalan-jalan menjelajah bandara yang terbilang baru beroperasi itu. Namun jika kamu memiliki waktu transit yang cukup panjang lebih dari 6 jam namun enggan untuk ke Kuala Lumpur karena terlalu jauh dan takut tertinggal pesawat rasanya melipir ke Putrajaya bisa menjadi pilihan.

Ready To Explore? Let's go see and travel the world

Please do kindly subscribe to my travel blog, the place where i would share any of my travel enthusiasm there such as travel stories, travel articles and travel photos.