Tuesday, December 1, 2015

Sepotong Senja Di Bandara Kuala Lumpur International Airport 2


Air Asia, Kuala Lumpur International Airport 2, KLIA 2, Sunset at Airport, Senja di Bandara, Dawn
Senja di Bandara KLIA2, Malaysia

Menikmati senja yang cantik tidak harus selalu dari tepi pantai maupun puncak gunung, cobalah tatap langit sore dimanapun kita berada karena akan memberikanmu ketenangan hati dan mendamaikan jiwa. Di suatu sore ketika hendak bertolak dari Kuala Lumpur menuju Jakarta langkahku terhenti sesaat ketika melihat langit senja di atas Bandara Kuala Lumpur International Airport 2 yang begitu berwarna. Mengingat jadwal penerbanganku masih cukup lama akupun berjalan ke arah balkon terbuka yang menghadap ke arah barat agar bisa menikmati senja itu.
Di balkon itu terlihat beberapa orang yang sedang menikmati langit senja. Sebagian darinya mungkin sedang menghabiskan waktu sambil menunggu jadwal terbang sebagian lainnya sambil merokok di smoking area yang letaknya masih di sekitar balkon yang sama. Disisi lain sebagian besar orang lainnya tak acuh terhadap langit senja ini. Ada yang berlari atau berjalan cepat mengejar jadwal penerbangan mereka atau memilih duduk di dalam bandara yang dingin dengan penyejuk udara. Namun karena memang hidup itu sebuah pilihan maka semua kembali lagi ke pilihan masing-masing

Pemandangan Dari Balik Jendela Pesawat, Penerbangan Dari Bandung Menuju Kuala Lumpur


Senja, Sunset From Airplane, Air Asia, Purwakarta, Gunung Lembu, Jatiluhur
Pemandangan Dari Balik Jendela Pesawat Air Asia Menuju Kuala Lumpur

Setiap ada yang bertanya dimana tempat duduk favoritku setiap kali naik pesawat tentu akan aku jawab duduk di bagian dekat jendela agar bisa melihat pemandangan indah yang tersaji di sepanjang perjalanan. Jika penerbangan di pagi hari biasanya aku akan meminta atau memesan kursi yang menghadap ke sebelah timur agar bisa menikmati matahari terbit. Jika aku melakukan penerbangan di sore hari biasanya aku akan meminta atau memesan kursi yang menghadap ke barat agar bisa menikmati matahari terbenam.

Seperti yang sudah kita tahu rasanya hampir semua maskapai penerbangan telah menyediakan fitur pemesanan tempat duduk atau reserve seat baik yang dapat dibeli maupun gratis yang dapat dipilih saat pemesanan tiket atau check in di bandara. Namun di sebuah sore yang cerah berawan aku bertolak dari kota Bandung untuk menuju Kuala Lumpur tanpa memesan kursi yang posisinya dekat jendela dengan pertimbangan pada saat itu aku melakukan perjalanan seorang diri serta ingin menghemat biaya dengan tidak membeli kursi pesanan. Namun yang namanya jodoh tetap bertemu rasanya memang benar adanya karena ketika melakukan check in di bandara dan kartu boarding pass telah kuterima tertera nomor kursi yang mengindikasikan posisi tempat duduk yang kudapatkan di dekat jendela.

Tuesday, September 15, 2015

Ketika Negeri Jiran Diselimuti Kabut Asap



kabut asap, smoke haze, sumatera, kuala lumpur, putrajaya, malaysia, jerebu
Kabut Asap Menyelimuti Kota Kuala Lumpur, Malaysia

Negeri Jiran berkabut. Kabut tebal masih saja menghiasi dengan penuhnya sejak beberapa hari kemarin, bak segerombolan awan yang terus menyelimuti suasana pagi ini. Cahaya mentari pagi yang biasanya terang benderang tidak mampu menembus kabut tebal yang menggantung di angkasa. Menyelimuti hutan beton pencakar langit yang tumbuh dengan tinggi yang tak beraturan, menutupi setiap jengkal langit di langit Kuala Lumpur. Dalam sekejap masa kabut putih tebal tersebut menyebar ke segala penjuru menutup pandang segala penglihatan. Ketika indera penciumanku kembali menghirup udara pagi ini sayangnya kabut ini masih sama dengan yang kemarin, kabut asap beracun dari kebakaran hutan yang kerap dituai setiap tahunnya yang berasal dari negeri seberang bukan kabut udara pagi yang segar dan banyak mengandung oksigen.

Pagi ini aku memulai hari dengan seperti biasanya. Tepat pukul 07.30 pagi aku sudah membuka pintu apartement untuk segera pergi ke tempat proyek ku yang kini di daerah Putrajaya, sebuah wilayah persekutuan yang menjadi kota pusat pemerintahan negara Malaysia.

“Semoga hari ini kabut asapnya berkurang.” Do’a ku dalam hati dengan sangat penuh harap seraya melangkahkan kaki keluar apartement.

Wednesday, April 15, 2015

Asia Overland, Kulineran Di Pasar Muslim Krabi, Thailand

moslem in thailand, krabi, night market, street vendor, islam thailand, pasar malam, menu halal thailand
Salah Satu Penjaja Makanan Halal di Pasar Muslim Kota Krabi

“Coy Coy Coy.. minggir sebentar.” Ujarku sembari menepuk pundaknya beberapa kali untuk memintanya memberhentikan motor di tengah perjalanan kami menuju Pantai Ao Nang, Krabi.
“Kenapa bang?”
“Gw mampir ke pasar itu sebentar ya, penasaran gw rame bener pasarnya”


Entah mengapa, Setiap kali melihat pasar tradisional aku begitu tertarik untuk menyusup masuk dan menyelami kehidupan di dalamnya. Rasanya semua dimulai sejak kecil dimana orang tuaku sering mengajakku berbelanja di pasar tradisional yang membuatku memiliki ketertarikan yang besar akan pasar tradisional. Ditambah lagi ibuku yang juga berdagang di pasar tradisional dan aku sering menemainya. Dalam pandanganku pasar tradisional bukan hanya sekadar tempat jual beli semata, disini aku melihat denyut kehidupan suatu daerah dan interaksi yang hangat antar penjual dan pembeli penuh keakraban dan kekeluargan. Bisa sampai saling mengenal satu sama lain bahkan bisa sampai menjadi seperti saudara sendiri.

Sunday, April 12, 2015

Asia Overland, Mengejar Matahari di Pantai Noppharat Thara, Krabi

Noppharat Thara Beach, Ao Nang Beach, Pantai, Sunset, Senja, Krabi, Thailand, Phuket, Backpacking, travel, south east asia
Bersantai Menikmati Sunset di Pantai Noppharat Thara Krabi Yang memiliki Garis Pantai Yang Panjang
Jalan raya begitu lengang ketika kami memacu sepeda motor kami menuju pantai Ao Nang untuk menikmati senja di hari ini. Dalam perjalanan aku sudah membayangkan betapa asyiknya ditemani semilir angin laut yang menghembus sembari menikmati semburat matahari terbenam di pantai Ao Nang salah satu pantai yang populer untuk dikunjungi dikota ini. 20 kilometer jarak yang akan kami tempuh untuk mencapai pantai ini dari pusat kota.
Di kedua sisi jalan, sederetan bebatuan karst yang menjulang tinggi yang diselimuti kabut tipis menemani kami dalam sepanjang perjalanan. Indah sekali. Ini merupakan gugusan perbukitan yang kami lihat dari atas bukit Tiger Temple. Sempat sesekali berhenti untuk mengabadikan keindahan tebing karst tersebut, kamipun begitu menikmati perjalanan ini. Sampai akhirnya zngin laut yang bertiup menyebarkankan bau asin di udara pertanda kami sudah dekat dengan arah pantai, hal ini dibenarkan oleh beberapa petunjuk jalan menuju pantai yang tersebar di beberapa sudut untuk memudahkan navigasi kaum pendatang seperti kami.

Friday, April 10, 2015

Asia Overland, 1237 Anak Tangga menuju Tiger Cave di Krabi, Thailand

krabi, tiger caves, wat tham sua, karst, temple, thailand, phuket, asean, asia, south east asia, backpacking, travel
Kuil Tiger Cave di Puncak Bukit Krabi, Thailand

Pelan-pelan semburat awan gelap mulai mengelayuti langit Krabi, sesekali hujan rintik-rintik membasahi tubuh kami di tengah perjalanan menuju tempat tujuan awal kami yaitu Tiger Cave. Dari kejauhan tampak sebuah kuil berdiri megah di ujung tebing bebatuan karst yang menjulang tinggi di sekitar pepohonan. Suara mesin motor terus menderu melaju membelah jalan beraspal yang basah disiram hujan dari atas langit. Sesekali mobil besar mendahului kami dari sisi kanan dengan memberi kode suara klaskon.
Dengan biaya 20 Bath kami dipersilahkan masuk kedalam kawasan Tiger Cave. Tujuan kami tentunya menuju kuil yang ada di atas tebing yang telah sukses membuat kami penasaran sejak melihat dari kejauhan dalam perjalanan tadi. Disaat sedang mencari tangga menuju kuil tersebut, tak sengaja kami malah masuk ke dalam sebuah kuil yang di dalamnya terdapat patung harimau yang diletakan di bawah tebing yang menjadi asal nama tempat ini. Hingga kini kuil ini merupakan salah satu situs paling suci untuk agama Buddha yang ada di Provinsi Krabi.

Wednesday, April 8, 2015

Asia Overland, Air Terjun Huay To dan Taman Nasional Khao Phanombencha Krabi


Khao Phanombencha, huay to waterfall, krabi, phuket, thailand, travel, backpacking, air terjun
Air Terjun Huay To di Taman Nasional Khao Phanombencha, Krabi
Ku tatap matahari yang sudah meninggi. Matahari bersinar cerah di kota Krabi, memang pagi yang sempurna untuk mengawali petualangan kami hari ini. Dengan santai kami melangkah menyusuri trotoar di depan toko-toko yang berjejer di sepanjang jalan itu. Meskipun sudah cukup siang namun masih sedikit kendaraan yang berlalu lalang, tidak ada riuh kemacetan kendaraan bermotor yang meneriakan klaksonnya memekakan gendang telinga. Mungkin memang karena kota kecil suasananya memang sepi dan tenang seperti ini.
Kami berjalan menyusuri kota Krabi menuju tempat penyewaan motor yang telah kami temukan semalam. Dengan jaminan paspor dan biaya sewa sebesar 200 Bath atau setara dengan 60,000 Rupiah kami dapat menggunakan motor ini sehari penuh. Dengan sepeda motor inilah kami akan menjelajah Krabi, sebuah tempat yang terkendal dengan keindahan tebing karst nya. Aku memanaskan sepeda motor matik sambil berbicara dengan Coy yang sedang mengenakan helm catok berwarna putih di kepalanya. Petualangan pertama menjelajahi negeri gajah putih akan segera dimulai. Berbekal peta pinjaman dari tempat penyewaan sepeda motor kamipun melaju cepat membelah jalan beraspal yang sepi untuk menuju Tiger Cave sebagai destinasi tujuan kami.

Saturday, April 4, 2015

Asia Overland, Mencicipi Menu Halal di Pasar Malam Kota Krabi

moslem in thailand, krabi, night market, street vendor, islam thailand, pasar malam, menu halal thailand
Salah Satu Penjaja Makanan Halal di Pasar Malam Kota Krabi

Di suatu malam sesaat tiba di kota Krabi mata kami tertuju pada lapak-lapak penjaja makanan yang berjejer di pasar malam Jalan Maharaj 10 tepat di seberang penginapan kami yang bernama City Hotel. Kami melewati jalan setapak yang becek di sela-sela tenda biru yang reyot khas pedagang kaki lima. Di saat pertama kali kami sampai di pusat kota Krabi pasar ini tampak sepi, kini setelah sinar mentari berganti dengan sinar lampu merkuri suasananya berubah ramai dijejali puluhan pedagang menjajakan dagangannya. Kehidupan pasar malam telah dimulai yang didominasi makanan tradisional dan buah-buahan.
Pandanganku terhenti pada sebuah warung bertenda biru dengan latar berwarna hijau dengan tulisan halal. Sepertinya tempat ini sudah banyak dikunjungi para pelancong muslim terlihat dari penggalan kata disalah satu sudut tenda bertuliskan “Welcome and Enjoy With Us, Good Muslim Food Same Price As Thai People”. Batinku.

Thursday, April 2, 2015

Asia Overland, Transit di Kota Haadyai Thailand Selatan

haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai
Songthaew Yang Parkir di Salah Satu Sudut Kuil di Kota Hatyai, Thailand
Hampir satu jam waktu yang kami tempuh dari perbatasan Malaysia di Stasiun Padang Besar hingga sampai ke stasiun terakhir di kota Hatyai ini. Setibanya di stasiun ini aku melihat  puluhan pedagang asongan yang berpartisipasi dalam keramaian stasiun di tengah lalu lalang penumpang yang naik dan turun kereta. Hal ini benar-benar mengingatkanku akan nostalgia di stasiun kereta di Indonesia tahun 90an yang terdapat banyak pedagang asongan mangkal memadati peron stasiun.  
Kota tujuan berikutnya yang ingin kami tuju yaitu Krabi dan Phuket. Karena dua kota itu tidak dapat ditempuh dengan kereta api maka tidak ada pilihan lain selain mencari bus yang dapat mengantarkan kami ke kota itu. Sembari mencari letak keberadaan terminal bus kamipun mulai berjalan menyusuri kota Hatyai memanfaatkan waktu transit kami di kota ini.

Wednesday, April 1, 2015

Asia Overland, #CrossBorder : Dari Kuala Lumpur Malaysia ke Hatyai Thailand Selatan


haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai, stasiun padang besar, cross border malaysia thailand
Stasiun Kereta Padang Besar Yang Menjadi Perbatasan Antara Negara Malaysia dan Thailand
Di atas rangkaian jalur besi yang menghubungkan kota-kota di Malaysia, Kereta Senandung Lengkawi tampak siap untuk melaju meninggalkan keramaian pusat kota Kuala Lumpur. Bunyi pluit panjang dari salah satu pertugas stasiun KL Sentral melengking pertanda kereta segera berangkat. Dalam perjalanan ini aku bersama teman seperjalananku Coy akan melakukan perjalanan darat dari Kuala Lumpur Ke Hatyai dengan kereta api, sebuah perjalanan yang akan memberikan kami pengalaman baru melintasi perbatasan negara Malaysia dengan Thailand untuk pertama kalinya. Karena kami mengambil pemberangkatan malam hari, tak lama kereta telah berjalan dan lampu kabin dalam gerbong telah meredup tentunya kami manfaatkann untuk beristirahat.
Di pagi hari berikutnya kereta ini berhenti di sebuah stasiun kecil, hampir semua orang penumpang mulai turun di sebuah stasiun yang bernama Stesen Padang Besar. Dalam ketidaktahuan kami yang masih duduk didalam gerbong, seseorang menghampiri kami.
“Coop Coop”, Dia berseru. Tangan kanannya memperagakan stempel yang ditempel pada sebuah buku ditangan kirinya.

Wednesday, March 18, 2015

Punya waktu 6 Jam Transit di Bandara KLIA Malaysia? Mampir Ke Putrajaya Saja!

putrajaya, malaysia, kuala lumpur, bandar taman, bandar bestari, putrajaya sentral, jembatan seri wawasan
Jembatan Seri Wawasan di Putrajaya, Malaysia
    Dengan semakin maraknya penerbangan promo keluar negeri yang diberikan beberapa maskapai penerbangan berbudget rendah tentunya semakin banyak orang yang mulai bisa merajut mimpi mengunjungi negeri-negeri lain. Tak sedikit orang demi mendapatkan harga tiket yang murah memaksa mereka untuk memiliki waktu transit yang cukup panjang di bandara Kuala Lumpur International Airport atau Kuala Lumpur International Airport 2 khususnya pesawat lanjutan ke destinasi lain khususnya dengan maskapai penerbangan Air Asia X yang melayani tujuan ke Asia Timur seperti China, Hongkong, Macau, Taiwan, Jepang, Korea, India serta maskapai lain dengan tujuan ke Eropa maupun Middle East.
Di waktu transit tersebut ada sebagian penumpang yang memilih untuk menunggu di bandara KLIA yang terkenal luas dan besar itu. Sebagian memilih untuk berbelanja di pusat perbelanjaan yang ada di dalam bandara KLIA. Sebagian orang memilih untuk jalan-jalan menjelajah bandara yang terbilang baru beroperasi itu. Namun jika kamu memiliki waktu transit yang cukup panjang lebih dari 6 jam namun enggan untuk ke Kuala Lumpur karena terlalu jauh dan takut tertinggal pesawat rasanya melipir ke Putrajaya bisa menjadi pilihan.

Sunday, March 15, 2015

Melihat Balon Udara (Parkir) di Putrajaya International Hot Air Baloon Fiesta



putrajaya, malaysia, kuala lumpur, bandar taman, bandar bestari, putrajaya international hot air baloon fiesta
Putrajaya International Hot Air Baloon Fiesta, Malaysia

Terkadang tidak semua yang kita bayangkan berjalan sesuai dengan harapan. Bayangan kami tentang festival balon udara yang meriah musnah sudah ketika yang kami dapati hanya puluhan balon yang terparkir rapi di Blue Zone, lapangan tempat diterbangkannya balon-balon udara yang semestinya memeriahkan event 7th Putrajaya International Hot Air Baloon Fiesta yang diselenggarakan dari tanggal 12 sampai 15 Maret 2015 silam.
Niat awalnya untuk berhemat untuk menuju Putrajaya kami sudah mencari informasi mengenai bus umum yang dapat mengantarkan kami diantaranya Bus Sri Indah atau Rapid Bus Nomor U42, U43 atau E1 dari Pasar Seni/ Kuala Lumpur. Namun karena sudah terlalu siang kamipun membatalkan rencana naik bus dan menggantinya dengan alternatif lain yaitu naik kereta KL Transit yang dapat membawa kami ke stasiun Putrajaya. Hal ini dengan pertimbangan lokasinya cukup jauh dari pusat kota Kuala Lumpur.

Saturday, March 14, 2015

Mengintip (Booth Indonesia di) Matta Travel Fair di Kuala Lumpur



Booth Wonderful Indonesia di Matta Fair, Kuala Lumpur - Malaysia

 Ketika sedang berada di Kuala Lumpur kami menyempatkan diri ke salah satu pameran travel terbesar di Malaysia yang dikenal dengan event Matta Fair. Untuk tahun 2015 event ini diadakan pada tanggal 13 sampai 15 maret di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur Malaysia. Kedatangan kami ke acara ini selain untuk mencari informasi tentang destinasi wisata yang dapat kami jelajahi di Malaysia maupun mendapatkan referensi tempat menarik di belahan dunia lainnya yang kelak akan menjadi pemberhentian kami berikutnya. (amiin *doa khusyuk*)
Dengan berjalan kaki dari stasiun kereta KTM Putra kami menuju Putra World Trade Centre, salah satu gedung konferensi terbesar di Kuala Lumpur yang kerap menjadi tuan rumah event-event besar. Selain mudah diakses dengan kereta komuter KTM gedung inipun dapat diakses dengan LRT dengan stasiun terdekat yaitu PWTC. Salah satu kekurangan gedung ini mungkin kapasitas parkirannya kurang besar, hal ini dapat kulihat dari panjangnya mobil yang parkir yang mengular di sepanjang jalan dari stasiun hingga ke gedung PWTC. Atau bisa saja karena memang event ini begitu menggoda sehingga menarik banyak orang untuk datang ke acara ini untuk mencari penawaran paket tur yang menarik.

Sunday, March 8, 2015

Terpesona Putrajaya, Kota Administrasi Pemerintahan Malaysia Yang Futuristik

putrajaya, malaysia, kuala lumpur, bandar taman, bandar bestari, gedung perbadan putrajaya
Gedung Perbadan Putrajaya, Salah Satu Gedung Dengan Desain Arsitektur Yang Unik di Kota Putrajaya

Ketika sudah tiga kali ke Kuala Lumpur namun belum juga sempat mampir ke kota Putrajaya membuatku semakin penasaran untuk melihat secara langsung pusat administrasi pemerintahan Malaysia yang terkenal modern dan futuristik itu. Disaat keempat kalinya ada kesempatan kembali kota Kuala Lumpur, disaat itulah kami berusaha menyempatkan diri untuk berkunjung ke Putrajaya. Mengingat saat itu kami tidak memiliki banyak waktu di Malaysia karena keesokan harinya kami ada jadwal lain menuju sebuah negara di Asia Timur, akhirnya baru menjelang malamlah kami dapat mewujudkan ke Putrajaya.
 Putrajaya merupakan kota pusat administrasi pemerintahan negara Malaysia yang baru sejak 19 Oktober 1995 menggantikan posisi Kuala Lumpur, sementara pusat ekonomi dan bisnis masih tetap di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur. Sebuah kota yang berkonsep modern dan futuristik dengan perencanaan yang rapi yang dikhususkan untuk gedung-gedung pemerintahan. Daya tarik kota ini memiliki banyak bangunan megah dengan arsitektur yang menawan mulai dari gedung pemerintahan, kantor perdana menteri, bangunan masjid yang besar serta jembatan yang cantik. Dengan perencanaan tata kota yang baik setiap pengunjung yang menjelajah kota ini akan dimanjakan jalan pedestraian yang lebar dan bersih, ruang terbuka yang dilengkap taman yang cantik dan merasakan sensasi berjalan di perkotaan yang memperhatikan aspek keseimbangan lingkungan di sekitarnya.

Thursday, March 5, 2015

Asia Overland, Becak Wisata, Identitas Kota Tua Melaka


kota tua melaka, malacca, becak, tricycle, malaysia, a famosa, Gereja St. Francis Xavier, Gereja Kristen Melaka, Galeri Seni Melaka, Menara Jam Melaka, Museum Belia, Jongker
Becak Wisata Di Sekitar Benteng A Famosa, Melaka

Alunan lagu dangdut dengan aransemen bergenre disko dan lagu-lagu dari band Indonesia yang bergenre Melayu sayup-sayup terdengar di telinga. Ketika berjalan mendekati pusat kota tempat sumber suara itu terdengar ternyata suara itu berasal dari becak wisata yang sejak lama telah menjadi identitas kota ini. Mataku memandang takjub dengan kehadiran becak-becak tersebut karena dari pengamatanku tidak ada becak yang biasa di kota tua Melaka ini, semuanya diberikan atribut hiasan yang unik secara penuh menyelimuti setiap sudut bagian becak. Mulai dari bagian depan, samping, hingga bagian atap dengan lampu hias yang berkedip kerlap-kerlip dengan cantiknya di malam hari.
Becak disini digunakan untuk transportasi wisata yang umumnya dimanfaatkan pelancong untuk berkeliling menjelajahi kota tua. Masing-masing tukang becak telah memiliki daftar tempat yang direkomendasikan untuk dikunjungi mulai dari deretan museum-museum, tempat peribadatan bersejarah seperti gereja, masjid dan kuil tua, mengunjungi pasar malam di Jongker Street hingga melihat pemandangan panorama 360 derajat kota Melaka yang spektakuler dari ketinggian 80 meter di Menara Taming Sari.

Ready To Explore? Let's go see and travel the world

Please do kindly subscribe to my travel blog, the place where i would share any of my travel enthusiasm there such as travel stories, travel articles and travel photos.