Showing posts with label Indonesia - Sumatera. Show all posts
Showing posts with label Indonesia - Sumatera. Show all posts

Friday, January 3, 2014

Travel Photo, Kuala Namu International Airport

Kuala Namu International Airport, Deli Serdang - Indonesia

There is something new in North Sumatera, Indonesia namely Kuala Namu international airport. This airport become new international transit center in Sumatera and the western part of Indonesia. Located in Kualanamu, Deli Serdang North Sumatera Indonesia this airport in a new airport to replace the old one, which is Polonia International Airport.

       With Capacity 118,930 m² passengers terminal and will eventually have a capacity of fifty million passengers, this airport expected to become the second largest airport after Soekarno Hatta International Airport. Better than Soekarno Hatta International Airport, Kuala Namu International Aiport has a direct rail link to City which is Medan City the capital of North Sumatera.

Friday, November 15, 2013

Tidak Hanya Palembang, di Jambi Juga Punya Empek-Empek Enak



Beberapa Menu Yang Disajikan di Pempek Sum-Sel
Menyambung artikel Perjalanan dari Kota Jambi Menuju Hutan Sungai Tapa, terpikirkan untuk menuliskan bagian ini.
“Sebelum masuk ke hutan, kita makan enak dulu” Ujar salah satu temanku.
“Makan dimana kita?” Tanyaku singkat.
“Disini yang enak itu Pempek nya”
“Ada tempat makan pempek yang enak namanya Pempek Sumsel” Tambahnya.
“Loh, perasaan kita lagi di Jambi deh bukan di Palembang.. Hehehe” Tanyaku dengan ekspresi wajah bercanda.
Pekerjaanku kali ini dilokasikan kesebuah hutan di pedalaman provinsi Jambi sekitar 3 jam dari pusat kota yang dilalui dengan jalur darat. Kondisi disana tidak banyak tempat makanan selain warung-warung dari warga setempat yang tinggal didaerah pedalaman itu. Dengan kondisi itu seringkali sesaat kami tiba di kota ini tentunya dimanfaatkan untuk mencari makan yang enak terlebih dahulu sebelum berminggu-minggu menikmati makanan rumahan disana.
Ini merupakan pengalaman pertamaku datang ketempat ini. Tak sabar rasanya mencicipi pempek yang terkenal lezat itu ditempat ini. Papan Plang Nama bertuliskan Pempek Sumsel berdiri kokoh dipinggir jalan tepat didepan ruko. Tepatnya di Jalan Orang Kayo Hitam nomor 7 yang terdapat sederatan toko lain dikedua sisinya.  Suasana parkiran tampak ramai terlihat dari beberapa mobil dan motor telah parkir memadati area parkiran yang cukup sempit. Beberapa diantaranya parkir ditepi jalan karena sudah tidak cukup ruang untuk parkir, termasuk kami yang baru datang.

Thursday, November 7, 2013

Perjalanan dari Kota Jambi Menuju Hutan Sungai Tapa


Hutan Eucaplyptus Cassicarva, Provinsi Jambi - Sumatera
      Pesawatku mendarat sempurna di Bandara Sultan Thaha Jambi, tempat yang belum pernah ku singgahi sebelumnya. Roda pesawat sempat berdecit begitu menyentuh landasan.
      “Biasa memang begini kalau di Jambi, karena landasan pacunya pendek” Ujar temanku yang duduk disebelah.
      “Oh gitu ya” jawabku singkat.
      Hari ini merupakan hari pertamaku untuk masuk ke salah satu area hutan di Jambi, sesaat keluar dari bandara menuju pusat kota Jambi disambut oleh gapura selamat datang dengan atap menonjol seperti tanduk kerbau salah satu ciri khas rumah-rumah tradisional Provinsi Jambi.  Langit Jambi Pagi itu begitu cerah, gumpalan awan cumulus nimbus yang menggantung diangkasa mewarnai langit dengan indahnya.

    Ketika memasuki pusat kota mataku tertuju pada sebuah bangunan yang memiliki banyak pilar yang berdiri kokoh, bangunan tersebut bernama Masjid Agung Al-Falah yang dikenal sebagai masjid 1000 tiang. Masjid ini merupakan masjid terbesar di provinsi Jambi yang merupakan salah satu lansekap kota ini.

Wednesday, October 30, 2013

Sungai Baung, Sebuah Pedalaman Hutan Produksi di Sumatera Selatan



Sungai Baung, Sepanjang Mata Memandang Terhampar Luas Hutan Belantara

Sungai Baung, jika kata tersebut dilakukan pencarian sebagai kata kunci melalui mesin pencari seperti google maupun google maps, rasanya sangat sulit untuk mendapatkan informasi keberadaan mengenai tempat ini karena memang lokasinya yang berada di pedalaman hutan Sumatera Selatan.
Untuk mencapai tempat ini satu-satunya cara yaitu melalui akses sungai dengan moda transportasi perahu speed boat dari Dermaga yang terletak dekat Jembatan Ampera. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai tempat ini yaitu dua hingga tiga jam tergantung kondisi cuaca dan gelombang disungai yang dilalui.
Perjalanan menyusuri Sungai Musi menuju Sungai Baung dimulai dari rute jembatan Ampera, Sungai Musi, Pulau Kemaro, saluran primer dari Desa Cinta Manis dan Desa Sebokor hingga sampai ke pedalaman hutan menuju Sungai Baung yang merupakan salah satu hutan produksi yang menghasilkan kayu untuk bahan baku utama pembuatan kertas.

Thursday, October 17, 2013

Menyusuri Sungai Musi Hingga Kepedalaman Sumatera Selatan



Menyusuri Sungai Musi Dengan Speed Boat Hingga Ke Pedalaman Hutan Sumatera Selatan

Berkunjung ke Bumi Sriwijaya tentu saja mengunjungi lansekap utama kota Palembang Jembatan Ampera akan masuk sebagai salah satu agenda utama tempat untuk dikunjungi. Jembatan ini berdiri kokoh melintasi sungai musi yang membentang sepanjang 750 km yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera.
Sejak masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, sungai ini berperan penting sebagai jalur utama perdagangan dan pusat pemerintahaan dikala itu. Hingga kini Sungai Musi tetap memiliki peran yang penting dimana sebagian besar penduduk setempat masih menggunakan moda transportasi sungai baik untuk perdagangan maupun untuk aktifitas sehari-hari.
Sungai ini juga sering disebut sebagai Batanghari Sembilan yang memiliki arti Sembilan sungai besar yaitu delapan sungai besar seperti Sungai Komering, Sungai Rawas, Sungai Leko, Sungai Lakitan, Sungai Kelingi, Sungai Lematang, Sungai Semangus dan Sungai Ogan bermuara pada satu sungai utama yaitu Sungai Musi.

Saturday, October 12, 2013

Penangkaran Gajah Liar di Padang Sugihan Sebokor Banyuasin Sumatera Selatan



Salah Satu Gajah Yang Ada di Penangkaran di Banyuasin, Sumatera Selatan

Dengan semakin maraknya pembalakan hutan yang terus menggerus keberadaan hutan hujan di Sumatera berpengaruh secara langsung terhadap habitat dan ekosistem yang berada didalamnya. Pembalakan secara liar maupun resmi yang dilakukan baik oleh masyarakat setempat untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan maupun perusahaan besar dalam membuka lahan untuk hutan produksi sebagai bahan baku pembuatan kertas merupakan salah satu faktor tersebut.
Salah satu dampaknya dengan dibukanya lahan perkebunan dan hutan produksi yaitu berbagai jenis flora dan fauna mulai terusik salah satunya yaitu kawanan gajah liar yang tinggal dihutan tersebut. Dengan berubahnya fungsi hutan menjadi perkebunan tentunya ada pergeseran pandangan masyarakat mengenai keberadaan binatang liar tersebut yang lebih menganggap binatang tersebut sebagai hama yang merusak lahan perkebunan mereka atau dianggap sebagai mahluk yang membahayakan manusia sehingga dihalalkan untuk dimusnahkan dari bumi mereka.
Rasanya sebagian orang sudah mulai lupa bahwa sesungguhnya binatang-binatang liar tersebutlah “penduduk “asli” yang telah tinggal dihutan itu sebelum kedatangan oknum manusia-manusia yang membuka lahan untuk kepentingan bisnis semata tanpa menghiraukan keseimbangan alam. Dari pengamatanku beberapa hewan liar seperti buaya muara yang tertangkap akan dikandangkan, sedangkan untuk gajah liar akan dimasukan dalam penangkaran gajah.

Wednesday, October 2, 2013

Banyuasin, Perkampungan Kecil Di Tepi Sungai Musi Sumatera Selatan



Salah Satu Perkampungan di Tepi Sungai Musi Daerah Banyuasin

Siapa yang tak kenal dengan kota Palembang di Sumatera Selatan? Rasanya hampir semua orang yang pernah mengunjungi Bumi Sriwijaya pastinya tahu akan Jembatan Ampera yang menjadi lansekap utama ciri khas kota Palembang. Namun, jika ditanya tahukan anda dengan Banyuasin? Rasanya jawaban terbanyak untuk sebagian besar pendatang umumnya belum tahu atau belum pernah berkunjung kesana.
Banyuasin merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Jika ditelisik namanya daerah ini memiliki arti banyu yang berarti air dan asin merujuk pada tempat kabupaten ini yang terletak dialiran sungai yang bermuara ke laut dan pantai. Jika disusuri sungai musi ini hingga muaranya kita akan dapat melihat pulau Bangka yang letaknya diseberang laut.
Ditepian sungai musi sekitar satu hingga dua jam perjalanan dengan perahu speed boat menyusuri sungai musi, kita dapat melihat kehidupan diperkampungan kecil yang bersahaja dengan lingkungan sekitar. Sebagian rumah disini berupa rumah panggung yang menjorok kebadan sungai, terdapat tangga yang terbuat dari kayu sebagai dermaga tempat mereka naik perahu yang merupakan satu-satunya alat transportasi untuk menuju ketempat lain atau ke kota.

Sunday, August 26, 2012

Sensasi Berlibur di Kampoeng Wisata Tabek Indah Lampung



Satu lagi tempat wisata yang terletak didekat pusat kota Bandar Lampung selain Lembah Hijau yaitu Kampoeng Wisata Tabek Indah.  Tempat wisata yang berlokasi di kecamatan Natar Lampung Selatan ini memiliki fasilitas arena permainan seperti waterboom, outbound, flying fox, kolam pemancingan serta memiliki cottages yang memiliki fasilitas yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan pengujung atau pendatang yang ingin berwisata ditempat ini.
Kampoeng Wisata Tabek Indah diresmikan oleh Bupati Lampung Selatan Zulkifli Anwar pada tanggal 27 April 2006 Silam, hingga kini fasilitas didalamnya terus dikembangkan untuk memanjakan setiap pengunjung yang datang ketempat ini diataranya pada Waterboom dilengkapi  kolam renang dengan fasilitas seluncuran dan kolam air terjun. Untuk fasilitas petualangannya terdapat arena permainan untuk beradu ketangkasan dan kekompakan team yaitu permainan air soft gun.
Untuk outboundnya terdapat permainan seperti flying fox, burma bridge, elvis walk spider web dan beberapa permainan lainnya dimana umumnya cocok dilakukan untuk family gathering atau team building suatu perusahaan untuk mengembangkan kekompakan dan kebersamaan dengan management dan instruktur yang professional. Terdapat juga taman bermain untuk buah hati anda pada adventure play garden yang cukup luas untuk mengembangkan daya kreatifitas anak dengan beberapa permainan anak yang ada.

Mengunjungi Lembah Hijau di Kota Bandar Lampung



Tak jauh dari pusat kota Bandar Lampung terdapat sebuah tempat wisata yang favorit dikunjungi oleh kalangan keluarga untuk berekreasi dengan anak-anak terlebih lagi diwaktu akhir pekan atau liburan sekolah. Dengan memiliki fasilitas taman rekreasi untuk permainan petualangan outbound, kebun binatang yang memiliki beberapa jenis satwa didalamnya, serta waterboom yang memiliki menara spiral panjang dengan ketinggian 13 meter dan tinggi 60 meter  lengkap dengan permainan air seperti ledakan air dan percikan air membuat Lembah Hijau memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.
Tempat wisata yang berlokasi di Jalan Radin Imba Kesuma Ratu, Kampung Suka Jadi, Bandar Lampung ini berdiri diatas lahan seluas 30 hektar yang terletak di daerah perbukitan dengan sebuah lembah yang ditumbuhi rindangnya pepohonan yang menghampar luas menghijau. Hal tersebut tentunya sangat cocok dengan pemberian nama pada tempat wisata ini yaitu Lembah Hijau.
Dengan harga tiket masuk yang cukup terjangkau berkisar sepuluh ribu rupiah, ditambah lagi pengelola terus mengembangkan fasilitas wisata didalamnya dengan penambahan wahana-wahana baru diantaranya kereta mini, theater 4 dimensi, rumah hantu, komedi putar serta kolam ikan koi membuat Lembah Hijau semakin popular bagi masyakat Lampung dan sekitaranya untuk berlibur.

Wednesday, August 15, 2012

Mengunjungi Rumah Si Lumba-Lumba di Teluk Kiluan Lampung


 

Lampung Part III
Di suatu pagi tepat tanggal 1 Januari 2010 semburat cahaya matahari pagi yang kian meninggi mulai merekah di ufuk timur, sinarnya mulai memasuki celah-celah jendela kosan yang dibiarkan terbuka lebar semenjak semalam. Maklum, dengan ukuran kosan yang kecil yang dijejali puluhan orang membuat jendela dan pintu sengaja terbuka agar ada sirkulasi udara dan tidak terasa panas.
Cahaya matahari ini seperti menamparku untuk bangun karena begitu menyilaukan mata. Mungkin karena kemarin terlalu lelah saat keliling kota Lampung dengan motor dan merayakan pergantian tahun di Bundaran Gajah membuat kami semua bangun kesiangan. Satu persatu temanku yang tidur berjejer  bak “ikan asin” dijemur mulai beranjak bangun dari alas tikar sambil menunggu gilirannya untuk mandi dan bersih-bersih. Perasaan begitu excited untuk segera menuju habitat asli lumba-lumba hidup di Teluk Kiluan, Samudera Hindia.
Diawal-awal mencari informasi mengenai tempat ini, belum banyak yang mengetahui Teluk Kiluan ini, umumnya orang-orang yang memiliki hobi memancing yang tahu benar mengenai lokasinya. Bahkan teman-temanku yang di Lampung pun tidak mengetahui keberadaan surga tersembunyi ini. Teluk Kiluan dapat dicapai dari kota Bandar Lampung dengan jarak kurang lebih 80 km yang terletak di kecamatan Kelumbayan Tanggamus, Lampung Selatan tepatnya berada di wilayah Teluk Semaka yang sebagian besar memiliki daerah berupa pesisir pantai hingga perbukitan.

Merasakan Pergantian Tahun di Kota Bandar Lampung


Lampung Part II

Tahun baru selalu diidentikan dengan sebuah harapan baru untuk meraih sesuatu yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Harapan untuk menyongsong suatu perubahan yang diharapkan terjadi dimasa depan nanti. Setiap menjelang tutup tahun, tak jarang banyak orang yang akan menulis resolusi sesuatu yang ingin dicapai serta mereview kembali pencapaian yang telah dilewati setahun kebelakang dengan berjalannya waktu yang dilalui.
Bagiku, tak pernah terpikirkan sebelumnya ada resolusi untuk menjelajahi tanah Sumatera dipergantian tahun ini. Karena aku berpikir jangankan pulau Sumatera, pulau Jawa saja masih banyak tempat-tempat tersembunyi untuk dijelajahi. Banyak orang yang berbondong-bondong pergi mengunjungi ketempat yang jauh, tetapi kota sendiri yang ditinggali belum dijelajahi. Terbesit dalam pikiranku, kadang kita perlu menjadi seorang wisatawan dan menjelajahi kota sendiri atau kota-kota disekitar kita sehingga kita dapat lebih mengenal lebih jauh.
Menginjakan kaki pertama di tanah Sumatera ini, setidaknya menjadi awal untuk mengenal lebih jauh negeri ku Indonesia, sebagai bagian dari sebuah rumah yang utuh. Sebuah negeri yang konon begitu dikagumi karena memiliki tanah yang subur dan keindahan yang tiada tara, semuanya ada di negeri ini. Tak heran dari jaman dulu banyak sang pelaut ulung dari negeri seberang datang jauh-jauh untuk mengunjungi negeri kita tercinta Indonesia.

Jejak Kaki Pertamaku di Tanah Sumatera, Kota Bandar Lampung



Lampung Part I

Sudah lebih dari 20 tahun usiaku, namun belum pernah sekalipun kaki ini sempat berpijak ke tanah Sumatera di seberang pulau itu. Besar dan tumbuh di pulau Jawa membuatku lebih banyak melakukan perjalanan di kota-kota pulau Jawa saja. Rasanya tanah itu begitu asing dalam benak pikiranku, entah karena diseberang pulau yang berbeda dan tentu saja akan ada perbedaan budaya adat istiadat pula tentunya.
Trrrrr Trrrr.. Telepon genggamku bergetar, ada sebuah pesan singkat yang masuk rupanya diwaktu menjelang akhir tahun 2009 ini. Ku lihat layar dan pesan tersebut ternyata dari Farah salah satu adik kelas ku di kampus dulu dan juga rekan kerja saat menjadi asisten di laboratorium teknik. Perlahan ku baca dengan seksama isi pesan singkat tersebut yang menanyakan kabar dan wacana untuk reuni teman-teman alumni lab sambil travelling bersama.
Dikarenakan kesibukan masing-masing membuat kami lama tak bersua, seingatku terakhir kami berjalan bersama ketika melakukan touring ke Cibodas dan air terjun Cibereum serta perjalanan ke kota kembang menuju Tangkuban Perahu dan Maribaya melalui jalur Puncak. Singkat kata akhirnya berdasarkan diskusi dengan teman yang lain kami memutuskan untuk pergi ke Lampung, mengingat kami memiliki teman yang sedang bekerja disana, hitung-hitung kami bisa irit biaya penginapan selama disana. 

Wednesday, August 8, 2012

Melakukan Travelling di Bulan Ramadhan? Kenapa tidak.

 

     Dalam bulan Ramadhan, umumnya banyak orang yang enggan untuk melakukan travelling keluar kota. Ada berbagai alasan diantaranya dikarenakan sedang berpuasa sehingga kondisi tubuh kurang berenergi atau bisa juga karena penuhnya jadwal diakhir pekan untuk bersilahturahmi seperti agenda buka puasa bersama. Bisa dikatakan dibulan yang penuh berkah dan rahmat ini banyak yang awalnya tali silahturahmi mulai regang dikarenakan kesibukan masing-masing sehingga jarang bertemu, mulai dipersatukan kembali dengan event-event berbuka puasa bersama. Tetapi jika sedang tidak ada jadwal untuk mengisi akhir pekannya, kenapa tidak memanfaatkannya untuk travelling ke kota lain?.
Jika kuputar waktu dan mengingat beberapa bagian dari perjalanan hidupku, dalam beberapa tahun terakhir ini aku melalui bulan puasa dari tahun ke tahunnya selalu diluar kota yang membuat diriku berkesempatan untuk merasakan atmosphere ramadhan di kota yang berbeda-beda secara lebih dekat. Hal ini dikarenakan pekerjaanku yang berbasis project dilapangan membuat tempat kerjaku bisa dikatakan nomaden.
Banyak hal dan pengalaman yang aku peroleh selama berpuasa di kota lain, senangnya mungkin tak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk merasakan suasana ramadhan di kota lain, disisi lain terkadang merasa sedih ketika hanya beberapa akhir pekan saja dapat kembali berkumpul bersama keluarga di kota asal yaitu Jakarta.

Ready To Explore? Let's go see and travel the world

Please do kindly subscribe to my travel blog, the place where i would share any of my travel enthusiasm there such as travel stories, travel articles and travel photos.