Pages

Saturday, February 18, 2023

Berkunjung ke Perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan di kawasan Demilitarized Zone (DMZ)


Mendengar nama negara Korea Utara umumnya orang akan mengingat nama Kim Jong Un yang sudah menjadi pemimpin negara tersebut dari tahun 2011 hingga sekarang. Selain itu dikarenakan hanya orang tertentu saja yang diperbolehkan untuk masuk ke negara Korea Utara membuat negara ini dikenal sebagai negara yang tertutup dan penuh rahasia didalamnya. Terlebih lagi sebagian besar area khususnya gedung pemerintahan dan wilayah yang dianggap vital tidak boleh didokumentasikan baik secara video maupun foto oleh orang-orang yang berkunjung ke negara Korea Utara sehingga membuat sebagian besar orang tidak mudah untuk mendapatkan informasi mengenai negara ini.

Entah apa yang tiba-tiba mendorong kami memutuskan untuk mengikuti open trip ke perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara yang dikenal dengan nama perbatasan DMZ Demilitarized Zone yang membentang kokoh untuk membatasi area dua negara ini. Open trip ini kami pesan setibanya di kota Seoul saat kami menginap di SC-Hostel. 




  
Ketika tahu hostel ini melayani open trip tersebut membuat kami semakin yakin untuk melihat Korea Utara, walaupun dari jauh yaitu dari sisi perbatasan Korea Selatan. Tulisan dan penjelasan di brosur tour DMZ yang tertulis “Visiting North Korea's Demilitarized Zone (DMZ) border. you can only visit the DMZ with a tour, as it has restricted civilian access and requires a mandatory military escort.” membuat kami penasaran dan #ajimumpung memanfaatkan kesempatan berharga ini karena sedang di Korea Selatan. Terlebih lagi banyak yang bilang #YOLO “You only live once” kan? Jadi kenapa tidak?. 
Dari informasi yang kami peroleh dari SC-Hostel tempat kami menginap tour ke DMZ terdapat 2 pilihan yaitu tur setengah hari atau satu hari penuh. Informasi yang paling penting hanya travel agent terpilih saja yang diperbolehkan oleh negara Korea Selatan untuk membawa pengunjung ke perbatasan DMZ ini mengingat faktor resiko dan bahaya ketiak berada di daerah militer dan diawasi ketat.







Bisa dikatakan jika ada budget lebih tentunya pengalaman tur yang satu hari penuh akan sangat menarik karena bisa menjelajah dan mempelajari lebih jauh tentang perbatasan kedua negara ini. Salah satu perbedaannya yaitu untuk tur yang 1 hari penuh selain berkunjung ke spot-spot umum kelebihannya yaitu peserta akan dibawa ke kawasan Panmunjom dan Joint Security Area yang bisa dikatakan merupakan satu-satunya  area tempat bertemunya pasukan kedua negara secara face to face. Tempat ini umumnya untuk perundingan kedua negara.




Namun berhubung budget kami terbatas dan waktu yang kami punya di kota Seoul yang  juga terbatas akhirnya kami hanya memutuskan untuk mengikuti yang setengah hari saja yaitu dari pagi. Untuk biayanya tergantung musim yaitu untuk tanggal 20 April hingga 31 Oktober biaya open trip untuk dewasa yaitu 7000 Won sedangkan anak-anak yaitu 4000 Won. Untuk kamu yang ingin berkunjung ke kawasan DMZ di bulan low season yaitu 1 November  hingga 19 April biaya untuk dewasa yaitu 4,000 Won sedangkan anak-anak sekitar 3000 Won. Ini hanyalah harga estimasi dimana harga bisa berbeda antar travel agent maupun tempat dimana kamu pesan. Biaya trip bisa lebih mahal kalau kamu request private trip untuk kelompok kamu saja. Untuk trip ke DMZ wilayah lainya yang lokasinya lebih jauh jika diakses dari kota Seoul maka harga paket perjalanannya pun berbeda.


Pada hari keberangkatan yang telah dijadwalkan kami dijemput pagi hari sekitar jam 7:30 pagi dengan sebuah mobil minivan berkapasitas 8 orang. Dari kondisi mobil yang sudah penuh dan hanya tersisa 2 kursi terakhir bisa dikatakan kami adalah orang terakhir yang dijemput oleh pihak travel sebelum minivan ini memulai perjalanan open trip ke DMZ. Sebelum minivan ini sampai ke hostel kami minivan telah menjemput peserta lain yang berada di titik jemput/pick up yang berbeda. Seperti inilah jika kita mengikuti sebuah open trip, pihak travel akan menjemput kita sesuai dengan perjanjian awal yaitu pada umumnya di penginapan yang kita tempati untuk memudahkan waktu penjemputan.



Dikarenakan kami berkunjung ke Korea disaat musim semi di sepanjang perjalanan menuju area DMZ kami disajikan pemandangan sederetan cherry blossom yang sedang bermekaran seperti ini. Tujuan utama perjalanan kami dari kota Seoul Korea Selatan menuju perbatasan Korea Utara ini tentu saja melihat secara langsung bagaimana kondisi perbatasan kedua negara ini. Mengingat Korea Utara sangat sulit dijangkau wisatawan maka untuk datang ke Zona Demiliterisasi Korea (DMZ) ini pun harus lewat operator tour resmi dan tidak bisa pergi tanpa tour. Lagi-lagi kami bersyukur bahwa kami menginap di hostel yang menawarkan open trip ke DMZ dengan harga yang terjangkau dan membantu mendaftarkan nama kami untuk bisa berkesempatan mengunjungi area DMZ ini.



Ada beberapa tempat yang dikunjungi dari trip ini mulai dari Imtijak, Dora Observatory, Dorasan Station hingga terowongan bawah tanah/inflitation tunnel yang kabarnya bisa dilalui hingga 30.000 tentara perjamnya untuk keperluan invansi militer atau pengintaian. Yang harus kami ingat saat mengunjungi kawasan dalam pengawasan militer ekstra ketat ini membuat kami harus mentaati semua peraturan salah satunya tidak boleh mengambil gambar dan video khususnya di area tertentu. Itulah mengapa dalam trip ini kami tidak bisa mendokumentasikan banyak foto, namun pengalaman ini akan kami ingat dalam sebagai kenangan manis dan pengalaman berharga.


Yang paling kami ingat dan berkesan adalah stasiun kereta Dorasan yaitu stasiun kereta yang menghubungkan Korea Selatan dan Korea Utara. Namun karena Korea Utara masih menutup diri dengan dunia luar dan hubungan kedua negara Korea yang masih 'dingin' maka untuk saat ini kita belum bisa menyebrang ke Korea Utara melalui jalur ini karena kawasan ini termasuk Demilitarized Zone yang dijaga ketat oleh tentara bersenjata dari kedua negara. Kini di tahun 2018 hubungan kedua negara sudah mulai membaik, jadi berharap suatu saat nanti ketika Korea Utara mulai membuka pintunya ke dunia kita bisa mengunjungi Korea Utara melalui stasiun kereta ini.




Pyongyang ibu kota Korea Utara jauhnya hanya 205 kilometer dari stasiun ini. Jika Korea berdamai stasiun ini bukan lagi stasiun terakhir di Korea Selatan namun akan menjadi stasiun pertama menuju Korea utara. Kalau saja terhubung kita bisa overland dari Korea ke China, Siberia, Rusia hingga ke benua Eropa. Salah satu daftar impian perjalanan naik kereta dengan jalur darat terjauh yang semoga suatu saat bisa terwujud.



Tempat yang dikunjungi saat open trip ini yaitu Imjingak, Paju - South Korea. Di deskripsi tournya tertulis “The Freedom Bridge connects North and South Korea, though a massive barricade blocks entry to the connecting point over the river. If the two sides are ever connected, this bridge could be used to enter and exit North Korea.”. Yang putih itu adalah jembatan kemerdekaan yang diatasnya adalah rel kereta api yang menghubungkan negara Korea Selatan dan Korea utara. Di sekeliling kawasan zona militer ini berdiri pagar berduri serta menara pengawas lengkap dengan tentara yang berjaga.



Meneropong Korea Utara. Hingga saat ini tahun 2018, Korea Utara masih menjadi sebuah negeri yang misterius dan sulit dijamah oleh para wisatawan. Namun kalo kamu mau mengintip negara komunis ini ikutilah open trip ke Zona Demiliterisasi Korea (DMZ) dari Korea Selatan. Mentok cuma bisa foto perbatasan Korea Utara sampe sini aja. Selebihnya sebagian besar kawasan perbatasan ngga boleh di foto cuma bisa dipandang pake mata atau teropong aja. Ngeri-ngeri sedap karena dari jauh bisa saja ada sniper yang membidik dari seberang sana kalo ada orang yang melanggar aturan.


Tertarik untuk berkunjung ke kawasan DMZ antara Korea Utara dan Korea Selatan ini?
"Selingan iklan"
Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina.
Telah terbit buku karya saya yang berjudul Overland yang menceritakan kisah perjalanan darat menjelajah 13 negara melewati 13 perbatasan darat dari negara Singapura hingga ke Daratan Cina. Penasaran bagaimana Trilogy buku ini? Baca Sinopsis lengkapnya disini : Buku Trilogy Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Sebuah memoar perjalanan jalur darat melintasi perbatasan 13 negara Asia Tenggara dan Daratan Cina.
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi detailnya boleh  DM Instagram @travelographers atau  beli di website Leutikaprio 

Follow my instagram @travelographers , Youtube account shu travelographer 
twitter account @travelographers  and tiktok @travelographers
and if you found the post useful or interesting please do share! :)

Apabila bermanfaat dan menginspirasi, mohon di-bookmarks dan di-share ya
Salam Pejalan.




No comments:

Post a Comment