Thursday, April 2, 2015

Asia Overland, Transit di Kota Haadyai Thailand Selatan

haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai
Songthaew Yang Parkir di Salah Satu Sudut Kuil di Kota Hatyai, Thailand
Hampir satu jam waktu yang kami tempuh dari perbatasan Malaysia di Stasiun Padang Besar hingga sampai ke stasiun terakhir di kota Hatyai ini. Setibanya di stasiun ini aku melihat  puluhan pedagang asongan yang berpartisipasi dalam keramaian stasiun di tengah lalu lalang penumpang yang naik dan turun kereta. Hal ini benar-benar mengingatkanku akan nostalgia di stasiun kereta di Indonesia tahun 90an yang terdapat banyak pedagang asongan mangkal memadati peron stasiun.  
Kota tujuan berikutnya yang ingin kami tuju yaitu Krabi dan Phuket. Karena dua kota itu tidak dapat ditempuh dengan kereta api maka tidak ada pilihan lain selain mencari bus yang dapat mengantarkan kami ke kota itu. Sembari mencari letak keberadaan terminal bus kamipun mulai berjalan menyusuri kota Hatyai memanfaatkan waktu transit kami di kota ini.

haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Suasana di Stasiun Hatyai, Thailand
haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Salah Satu Peron di Stasiun Hatyai, Thailand
vhaadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Loket Penjualan Tiket Kereta di Stasiun Hatyai, Thailand



“Yuk Coy, kita keluar” Kami beranjak meninggalkan peron stasiun menuju pintu keluar. Belum jauh melangkah kami terhenti seketika setelah dihampiri seseorang pemuda dengan logat Thai yang begitu kental.

Assalamualaikum..  Muslim?, Im Muslim

Come with me” 

“S̄wạs̄dī #@~!^* mā kạb c̄hạn $%#@t~3 @`&)~? {~ ?”

“Waalaikum salam” Jawab kami.

Coy tidak bisa menangkap dengan jelas seluruh perkataannya karena aksennya sulit dimengerti dan kurang terdengar. Sepertinya salam perkenalan Assalamualaikum saja yang menjadi andalannya untuk menarik pelancong yang singgah dikota ini.

Begitu kami bertanya mengenai Krabi kota berikutnya yang akan kami singgahipun dia menjawab dengan bahasa Thai yang tidak kami mengerti sama sekali. Berulang kali kami mengatakan “In english please, in english” namun tetap saja pemuda itu berkata dalam bahasa Thai. Coy mulai merogoh tas dan mengeluarkan kertas dan sebuah pulpen. Sepertinya dia kasihan melihatnya yang dengan gigih terus mengikuti kami untuk menawarkan sesuatu. Sembari menuliskan angka 700 di kertas yang disediakan Coy, seraya dia berkata “Big Buss.. Big Bust.. Big Bost..” Kedua tangannya yang terbuka lebar memperagakan sesuatu yang besar.

“Bang Her, lo ngerti ngga?” Coy tampak bingung karena terdengar samar antara bus atau boat.

Boat kali Coy, kan Krabi dekat laut” Jawabku dengan tidak yakin.

“Kelamaan kali Bang Her kalu pake boat” Jawabnya sambil mengeryitkan dahi.

“Tadi baca tulisannya keriting, sekarang gw denger bahasanya kusut Coy. Gak ngerti gw” Balasku.

Big Buss.. Big Bust.. Big Bost..” Tidak putus semangat pemuda itu terus berbicara kepada kami.

“Iya kayaknya bus Coy” Ucapku singkat.

Seperti Budget Controller, Coy langsung membuka beberapa catatan yang dia bawa. “Kemahalan Bang, ongkos ke Krabi untuk dua orang seharusnya ga sampai 500 Bath” Ucap Coy.

“Iya Bang, kita juga ga tau 700 Bath itu untuk perorang atau berdua” Berusaha dengan ramah, kami segera pergi meninggalkan pemuda itu dan melanjutkan langkah kami keluar stasiun Hatyai.

Berbekal dengan peta yang kurang jelas dan telpon genggam ber GPS merek Nokia Type N milik Coy yang sudah cukup jadul, kami menatap kota Hatyai dengan penuh semangat. Sebuah kota yang terletak di Thailand bagian selatan yang merupakan wilayah metropolitan terbesar di daerah selatan dan terbesar ketiga setelah Bangkok dan Chiang Mai.
haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Berpose Mengabadikan Momen Ketika Pertama Kali Menginjakan Kaki di Thailand
Sebuah foto Raja dan Ratu Thailand dibingkai emas yang terpajang di depan Haadyai Station menjadi foto pertama kami berfoto bersama dengan penguasa negeri ini. Sebuah foto di depan stasiun yang suatu saat nanti akan menjadi kenangan bagi kami yang baru pertama kali menginjakan kaki di Negeri Siam ini. Hampir di segala sudut kota dengan mudah kita temukan foto Raja Thailand yang begitu dicintai oleh warganya.
haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Barisan SongThaew Di Depan Stasiun Kereta Hatyai, Thailand
haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Suasana Kota Hatyai di Thailand Selatan
Sembari mencari tahu keberadaan terminal bus, kami berjalan ke kota untuk mencari informasi sekaligus mencari tempat makan. Barisan Songthaew angkutan umum seperti angkot berjejer di depan stasiun, namun kami tidak tahu kemana arah trayek mobil itu. Karena ingin sekalian menyusuri kota Hatyai, tentu saja jalan kakilah yang menjadi pilihan kami. Dengan kondisi perut keroncongan, satu persatu kedai makanan terpaksa dilalui karena tidak halal untuk kami. Babi kecil yang telah memerah dipanggang terpajang hampir di semua etalase kaca paling depan di toko yang kami lalui.

haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Suasana Kota Hatyai di Pagi Hari
haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Salah Satu Sudut Kota Hatyai

haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Angkutan Umum Yang Melintas di Salah Satu Kuil di Kota Hatyai, Thailand

haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Salah Satu Jalan Utama di Kota Hatyai, Thailand Selatan
  Cuaca terik siang ini tidak membuat kami berlari berteduh, selangkah demi selangkah kami terus menyusuri trotoar pertokoan yang sudah mulai ramai, melewati beberapa kuil tempat peribadatan umat Buddha sampai akhirnya menemukan letak dimana terminal bus itu berada. Setibanya di terminal bus Hatyai lagi-lagi kami disambut sederetan tulisan keriting diatas papan informasi dan di loket-loket penjualan tiket. Mataku terus menjelajah berusaha untuk mencari dimana letak bus tujuan Krabi berhenti sampai bertemu dengan satu titik di platform 7 dengan tujuan Hatyai – Trang yang didepannya terdapat beberapa bus tujuan ke Phuket. Kalau dilihat dari peta, posisi Phuket itu setelah kota Krabi, dugaan kami seharusnya bus ini pasti lewat Krabi.
haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Suasana Terminal Bus Hatyai, Thailand Selatan
haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Suasana Terminal Bus Hatyai, Thailand Selatan
haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Bus Yang Berbaris di Terminal Bus Hatyai, Thailand Selatan
  Aku menghampiri sebuah loket berwarna hijau untuk membeli tiket tujuan Krabi, karena di kaca loket tersebut tertera tujuan Krabi seharga 218 Bath perorang. 
haadyai, hatyai, thailand, south thailand, songtheaw, temple, backpacking thailand, kota hatyai, hatyai railway station, stasiun hatyai
Salah Satu Loket Penjualan Tiket di Terminal Bus Hatyai, Thailand Selatan
 “Yeaah, gw sudah dapet Coy tiketnya” Ucapku menghampirinya yang sedang mengamati lalu lalang bus di teminal ini.
Bus yang berwarna dasar putih dengan corak warna biru muda inilah yang akan membawa kami menuju Krabi, kota tujuan kami selanjutnya.
Bersambung. 

Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina.
Telah terbit buku karya saya yang berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Penasaran bagaimana Trilogy buku ini? Baca Sinopsis lengkapnya disini : Buku Trilogy Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Sebuah memoar perjalanan jalur darat melintasi perbatasan 13 negara Asia Tenggara dan Daratan Cina.
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram @travelographers,  beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya.
* Tokopedia
* Shopee
* Bukalapak
Baca Episode selanjutnya disini:
Follow my instagram @travelographers , twitter account @travelographers 
 and google plus account +shuTravelographer
and if you found the post useful or interesting please do share! :) 

5 comments:

  1. Nah loh! Jadi ini kota namanya Haadyai atau Hatyai sih ya? :O

    ReplyDelete
  2. haadyai bahasa thailandnya. sama seperti Yogjakarta dengan Jogjakarta hehe

    ReplyDelete
  3. terima kasih lia garut sudah berkunjung ke blog kami. Salam dodol garut. hehe

    ReplyDelete
  4. hai, salam kenal... perjalan darat dengan bis dari hatyai ke krabi berapa jam perjalanan? thanks before :)

    ReplyDelete

Ready To Explore? Let's go see and travel the world

Please do kindly subscribe to my travel blog, the place where i would share any of my travel enthusiasm there such as travel stories, travel articles and travel photos.