Tuesday, January 6, 2015

Asia Overland, Tersesat Mencari Hostel di Singapura


Tersesat Mencari Keberadaan Hostel di Jalan Syed Alwi Singapore
          “Coy.. Gw sudah di Stasiun Lavender ya” Sebuah pesan singkat ku kirim tak lama setelah turun dari MRT yang membawaku dari Bandara Changi ke tempat ini. Pesan itu terkirim ke teman perjalananku Nurkolis yang lebih dikenal dengan nama panggilan Choice Coy. Dia telah sampai terlebih dahulu di Singapore dini hari sebelumnya, bersamanya aku akan menjelajah beberapa kota yang kita mulai dari Negeri Singa ini.
Sebelum berangkat, kami telah sepakat untuk bertemu di stasiun ini karena lokasinya dekat dengan penginapan murah yang akan kami tuju. Tak lama berselang sejak pesan singkat ku terkirim, teman pejalananku menampakan dirinya dari sudut tangga menuju stasiun bawah tanah ini.
“Bang Her!” Coy memanggil namaku dan melambaikan tangan agar aku datang menghampirinya.
“Hai bang Coy!” Aku membalas dengan senyum sambil melambaikan tangan kananku.
Kami begitu excited untuk memulai perjalanan ini, pengalaman pertama kami backpacking di luar negeri di mulai dari Negeri Singa ini. Tentunya akan ada banyak hal yang akan kami dapatkan dari pertualangan pertama kami ini di negeri orang.
“Sudah jalan kemana aja Bang dari pagi?” Tanyaku.

“Tadi sempat ke Orchad Road, China Town lihat-lihat kuil hindu, sama muter-muter di sekitar Lavender aja.” Jawabnya.
“Sempet gw bingung caranya beli tiket MRT, lubangnya banyak mau masukin kartunya ke sebelah mana. Akhirnya ya gw nunggu rame untuk curi-curi pandang ke sebelah yang sedang ngisi.”
Yah rasanya Singapura jadi tempat yang cocok untuk pemula seperti kita Coy gimana rasanya berada di negeri orang, wong deso gak pernah naik MRT menjajal transportasi modern dan canggih. Yang biasanya di negeri sendiri beli tiket kertas terus disobek sama kondekturnya sekarang semuanya pakai mesin. 
Suasana Yang Sepi di Jalan Syed Alwi Singapore
 Dari referensi internet kami menuju hostel murah yang bernama Empire Hostel, Syed Alwi Road No 202 A yang berada di jalan Syed Alwi Road, beberapa ratus meter dari Stasiun Lavender dengan berjalan kaki. Hostel adalah salah satu tempat para backpacker untuk mencari penginapan dengan biaya menginap yang lebih terjangkau. Karena memiliki budget terbatas kami harus mengelola pengeluaran khususnya di Singapura yang terkenal mahal ini.
 Walau sudah melangkah di jalan yang benar, namun mata kami tak menemukan dimana keberadaan hostel ini. Mencoba tanya ke beberapa orang yang lewat pun tidak ada yang tahu. Satu persatu nomor ruko disana kami cermati agar tidak ada yang terlewat untuk mencari nomor 202 A itu. Tapi tetap saja tidak sama sekali tampak ada penginapan disekitar tempat ini.
Suasana di Jalan Syed Alwi Lavender, Singapore
 Beberapa menit berselang, secara tidak sengaja kami melihat dan menghampiri sebuah pintu kayu yang sudah tampak usang di sebelah restoran yang tutup. Di pintu ada tulisan 202 A yang ditempel dari kertas print out A4, di bawahnya ada kertas lain yang ditempel dengan tulisan Empire dan beberapa kertas ornamen nuansa China yang menempel lekat di pintu itu. Pintunya sudah tampak keropos dengan beberapa bagian teriplek yang mulai terkelupas terpapar matahari.
Bisa Lihat Dimana Hostel Kami? Tidak Terlihat kah? bagaimana Dengan Foto Selanjutnya.
Ini tampilan hostel kami jika di perbesar gambarnya. (pintu) Hostel kami ada di sebelah kanan.

“Gokil kita ketipu Coy!.. Sudah mondar-mandir beberapa kali disini, baru lihat tempatnya disini ngumpet!.” Ucapku dengan nada gemas.
Tidak ada papan nama atau petunjuk lain selain kertas A4 yang dipasang dipintu dekat restoran ini yang dapat menunjukan eksistensi penginapan ini. Rasanya dengan hanya ada satu pintu masuk, tidak ada jendela dan letaknya begitu tersembunyi, kami bukanlah calon tamu pertamanya yang kebingungan mencari penginapan ini. Hari ini kami belajar, untuk mencari sebuah lokasi di tanah asing selain bisa membaca peta dan arah juga harus berani untuk bertanya kepada orang yang dijumpai ditengah jalan. Selain itu padangan mata harus lebih jelih dalam memperhatikan hal-hal kecil agar tidak tersesat.

Telah Terbit Buku Karya Saya Yang Berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina.
Telah terbit buku karya saya yang berjudul Overland, Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Penasaran bagaimana Trilogy buku ini? Baca Sinopsis lengkapnya disini : Buku Trilogy Overland - Dari Negeri Singa ke Daratan Cina. Sebuah memoar perjalanan jalur darat melintasi perbatasan 13 negara Asia Tenggara dan Daratan Cina.
Untuk teman-teman yang mau order atau tanya informasi detailnya boleh direct whatsapp ya +6287887874709. Bisa juga DM Instagram @travelographers,  beli di website Leutikaprio atau di link marketplace ini ya.
* Tokopedia
* Shopee
* Bukalapak

Follow my instagram @travelographers & twitter account @travelographers 

2 comments:

  1. hahaha.. gokil. nama hotel cuma di print pakai A4.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ahaha iya gokil banget ya kak. ampun deh nyarinya susah banget hehe

      Delete

Ready To Explore? Let's go see and travel the world

Please do kindly subscribe to my travel blog, the place where i would share any of my travel enthusiasm there such as travel stories, travel articles and travel photos.